Thursday, December 28, 2006

in my time of desperation

[Current iPod Track : John Legend - Save Room]

hebat. sudah lama sekali gue ngga ngerasa kayak gini. memang, kejadian2 belum lama ini membuat kata2 "nothing can ruin my good mood for the rest of 2006" selalu menempel di status yahoo messeger gue. (temen2 ym gw pasti tahu lah..) maklum, lagi diserang badai. gue ngga tahu istiah atau namanya apa, tapi yang pasti bukan adrenalin. karena yang satu ini bikin seneng, bukan bikin jantungan. seperti tabrakan beruntun yang menghantam gue dari semua arah. mungkin triggernya adalah ipod gue. lalu temen2 gue. kemudian kerjaan gue. dan yang terakhir, sepertinya gue lagi suka sama seseorang. asli ini senengnya ngga ketulungan. belum beberapa lama ini juga sebenernya gue sempet suka sama seseorang yang lain. and i thought i've done everything i could, just to show myself. cuma mungkin karena respon yang kurang sesuai dengan harapan, jadi sepertinya ngga terlalu work well. dan gue putuskan untuk mundur aja. kalo kata John Legend, "don't be afraid of a little bit of pain, pleasure is on the other side." i'm sure you know who you are. so if you happen to read this, i'm so sorry that i haven't got the chance to talk to you, about this. maybe later when you're not so busy.. or maybe cos right now i'm still trying to find what words to say. it hurts so much that i don't even know how to start a conversation with you. sorry, i need to fix this broken heart and i just want to move on. ok enough with this stuff, bukan ini kok intinya..

[Current iPod Track : Omarion - O]

entah kenapa di suatu malam di ujung duabelas, gue sempet terserang sesuatu yang beda. perasaan ini bukan seperti tabrakan beruntun yang gue ceritain tadi. tetep, datangnya dari semua arah, tapi ini dada gue serasa ditusuk2. dan bayangan tentang dia ngga bisa gue singkirkan sedikitpun. bahkan ngumpul sama temen2 gue pun ngga cukup mengobati sakit dan sesak di dada. sempet beberapa saat juga hampir air mata gue netes tanpa sebab yang jelas. but this is not something that can ruin my mood, i seem to enjoy being in this state. walaupun akhirnya gue meneteskan air mata juga, karena ngga tahan nahan nyeri di dada. tiba2 gue teringat sesuatu. pertama kali gue ngerasa kayak gini.. i knew it. i remember this feeling. i'm missing someone out there. i know i just met her, like.. twice? and the best part (i'm being ironic..) dari perasaan ini adalah : gue ngga bisa bilang ke orangnya kalo gue kangen sama dia. this heart is crying to say "i miss you" but it can't. well, belom mungkin. it's still too early. yah.. tapi namanya perasaan masa bisa bohong sih? ok, gue emang baru aja memutuskan buat mundur dari seseorang. dan ngga lama kemudian gue udah suka sama orang lain. well, mungkin emang gue orangnya begitu. sakit sih sakit, banget. tapi lagi2 gue selalu berpegang ke omongan salah satu temen gue "if it doesn't kill you, then it'll only make you stronger." then again, it works. mungkin gue memang orangnya cepet melupakan segala macem sakit hati. mungkin gue emang gampang suka sama orang. tapi gue juga sebenernya ngga pernah bisa deketin 2 orang dalam waktu yang bersamaan. kalo satu ya satu aja. kalo ngga work well ya sudah, mau apa lagi? cari yang lain lah..

[Current iPod Track : Jason Mraz - 1000 Things]

i know, i'm not that good at approaching someone. cos i'm me. like i said to one of my friends, i'm just trying to be myself. isn't that's what honesty means? if i change the way i talk, just to please someone, wouldn't i be lying to that person? wouldn't i be lying to myself? it's just not the real me, and i just don't like it. i guess i just want other people to notice me as who i really am. tell me, is it so hard just to notice someone's good intention? all i need, all i want was a chance to show you who i really am. you don't have to be a great talker, i just need a good listener. you don't have to be a great lover, i just need someone who can accept me just the way i am. cos nobody's "perfect" and i'm way too far from "perfect". but i can love you in a way that you've never imagined before. so please, notice me. i'll be waiting.

[Bondan, 28 Desember 2006, 12:36 PM, save room for my love, save a little..]

Thursday, December 21, 2006

a memory | reminiscing the town

i was listening to John Mayer's "Love Song For No One", and i just remembered something. ok, let's talk about relationship. let's say you're walkin' around on some place. then you saw a girl. ok, not bad. looks kinda cute. she sweep you off your feet. and then you get to know each other. you said hi, she said hi, and after a little bit of chit chat, you got her name, and her number. and then you called, she picked up. her voices were nice. you float in the air. moments later you said that you're interested in meeting her again. she said she'd love to. bam! you fly higher. the next day, you meet her. she looks stunning. you go on a date and at the end of the day you said that you like her. she said she likes you too. another bam! you fly even higher. you're seeing her everyday. and everyday you said "i like you". until one day, you said, "i love you". and she loves you too. another bigger bam! you fly even higher and higher to the sky. and from that moment, you say "i love you" to her everyday. until one day. you prayed to god. "god, please put a new word in the dictionary which means bigger than just love, cos that's what i feel right now". your feelings for her is bigger and deeper than just love. you simply can't say "i love you" anymore cos it's just too shallow. and you never said those things ever again to her. until one day. she said. "i hate you, more than anything in this world". and then you broke up with her. everything's gone. and you realized that it's all just because of that stupid three words. i. love. you. because of your own stupidity. if you're single, be good to your friends. cos they're people you can count on when you're feeling lonely. when you need a shoulder to cry on. a place where you can share your ups and downs. someone to share a laugh, and someone you can cry with. if you're in a relationship, be good. don't cheat. and don't start a fight over something stupid. don't make yourself regret your own stupidity. and if you love someone, saying "i love you" everyday is already more than enough. cos you'll never realize what you had, until it's all gone.

[Bondan, 21 Desember 2006, 12:08 AM, "i'm tired of being alone.. so hurry up and get here.."]

Friday, December 15, 2006

catatan kecil setengah duabelas | kembali ke titik nol

ada beberapa faktor yang "memaksa" saya untuk menulis catatan kecil ini. tapi beberapa diantaranya tidak bisa saya sebutkan, maklum urusan pribadi (susah deh kalo udah bawa2 yang namanya perasaan.) yaa mungkin faktor2 yang bisa saya sebutkan hanyalah : tangan saya gatal ingin mengetik, dan perasaan dalam hati yang ngga bisa dipendam lebih lama lagi. akhir2 ini menulis menjadi bagian dalam keseharian saya. mulai dari postingan blog yang ngga jelas, puisi2 curahan hati yang sedikit terkesan putus asa. (yah, memang begitu sih..) sampai cerpen iseng2 yang sekarang malah justru jadi banyak yang baca, dan minta saya segera melanjutkan cerita "part four"nya. "bagus kok, terusin aja, sukur2 nanti bisa di publish dibikin novel, kan seru banget" ujar salah satu teman saya beberapa hari yang lalu. entah darimana saya punya ide mau bikin novel segala. mungkin terlalu banyak cerita yang ingin saya share dengan kalian semua. ya harap maklum saja kalau gaya bahasanya masih asal2an. memang tadinya cuma cerpen iseng kok. sempat terpikir untuk tidak melanjutkan lagi cerita Brandon dan Amelie, biarlah semuanya berlanjut dalam pikiran saya sendiri. mungkin nanti akan saya munculkan tokoh lain, huhuhu.. ok, cukup tentang saya yang sedang gatal menulis.

sebenarnya sudah lama sekali saya ingin bertemu dengan seseorang, namun mungkin dia terlalu sibuk dan ngga ada waktu untuk sekedar me-reply message di friendster atau yahoo messenger. dering nada sms alert itu pun sudah cukup lama juga tidak saya dengar sejak setengah sebelas. mungkin blog saya ini pun juga tidak sempat dia baca. setelah beberapa saat lalu saya mencoba dan berusaha untuk "get back to the top of my life" namun entah kenapa saya kembali terjatuh. sakit sekali memang, (ngga papa kok, sudah saya maafkan.) namun begitulah hidup. you'll learn how to live by actually living your life. dan saya selalu berpegang pada kata2 yang diucapkan salah seorang sahabat saya, and it helps a lot. "if it doesn't kill you, then it'll only make you stronger." mungkin ini saatnya saya untuk kembali ke titik nol, dan berusaha menyusun kembali prioritas dalam hidup saya. beberapa waktu lalu Brandon sempat menitipkan pesan kepada saya, tolong sampaikan kepada Amelie, katanya. "say you'll leave if you wanna leave. say you'll stay if you wanna land. say you're there, or anywhere." hahaha.. sepertinya Brandon lagi kangen banget sama Amelie..

[Bondan, 15 Desember 2006, 07:55 PM, trying to get back to the top of my life, again.]

Thursday, December 14, 2006

why can't you just.. | tired

maybe, another day will come sing for me
help me believe in everything i see and i feel
cos i've been down since you come around
you choose to leave, why don't stay a while and see me..

maybe, another love will come and save me
somehow i have to stay alive don't hate me
you stole the pride of my deepest side
and ran away without looking back, you kill me, so heal me..

i've been making love songs, why can't you just love me?
and i've tried to sing it, why cant you just hear me?
i'm cold and hopeless..

i've been saving love songs, why can't you just love me?
and i've tried to sing it, why cant you just hear me?
i'm cold, and i'm hopeless, and i'm cold, and i'm hopeless..

bondanrastika@14/12/06 - 6:06 PM [waiting for another someone who can hear my cries]

Monday, December 11, 2006

Semalam di Dalmasca

Alkisah sebuah cerita di kerajaan Dalmasca. Aku melihat 3 buah notes yang di-post sama Tavernmaster di bill board Sandsea tavern. 3 buah monster yang sepertinya meresahkan warga sekitar. White Mousse, Ring Wyrm & Marilith. Ah, ini sih kerjaan kecil buat seorang dengan level 34 seperti aku, pikirku. Dengan berani aku terima saja kerjaan buruan-buruan itu.

White Mousse (Rank V)

Pertama-tama aku datang kepada Sorbet, seekor moogle di sekitar West Gate, Rabanastre. Jadi ceritanya si Sorbet ini lagi jalan-jalan di Garamsythe Waterway, lalu kunci waterway-nya jatuh. begitu sadar, ternyata udah dimakan sama si White Mousse ini. Katanya dia liat di sekitar West Sluice Control. Ok, first task is up. Aku berjalan menuju Garamsythe Waterway lewat Lowtown, kota di bawah tanah Rabanastre. Memasuki Garamsythe Waterway, aku sempet kebingungan di Central Waterway Control. Soalnya sebagian jalannya terendam air, jadi ngga bisa lewat. Tapi setelah muter-muter, akhirnya nemu juga jalannya. Sampai di West Sluice Control, aku harus menghabisi beberapa Malboro Overking, cukup merepotkan, tapi masih bisa kuatasi, level 34 nih ye. Aku pun makin percaya diri. Ups, ada Water Elemental disana, mending jangan ganggu deh, monster itu rese banget. HP nya ngga ketauan berapa, udah gitu kebal serangan fisik, sampe sekarang aku masih belum tau cara ngalahinnya pake apa, dududu.. Aku lewat dengan santainya. Sampai akhirnya si White Mousse jelek itu menampakkan diri. Ih jelek bener, tampangnya kaya lendir ngga jelas gitu. Langsung aja aku gebuk. Prak!! Wih!! Damage ku sampe 1000 lebih. tapi kok HP si White Mousse itu berkurangnya nyicil bener yak? Waduh, ini apa lagi? Kok Water Elemental ikut-ikutan nyerang? Ok, this is bad. Aku cabut dari situ, Balthier, Fran dan Larsa juga ikutan cabut. Tapi sayang si Fran koit di tengah jalan, keganjel sama si lendir jelek dan Water Elemental keparat itu, yah disiksa deh. Ya sudahlah hidupin aja lagi nanti kalo udah aman situasinya. Ok, aku kembali ke Central Waterway Control, disini ada Save Crystal. Begitu aku menyentuh Save Crystal itu, Fran langsung hidup lagi. Kayaknya dia ngambek gitu tadi kutinggal, ya sudah, misi berikutnya aku pergi sama Basch dan Lady Ashe sajalah. Oh iya, Larsa masih ikutan ya?

Ring Wyrm (Rank III)

Keluar dari Garamsythe Waterway, mumpung masih di Lowtown, aku mencari orang yang bernama Balzac. Katanya ada di North Sprawl, hmm gampang sekali menemukannya. Balzac bilang, pas dia lagi latihan bersama pasukannya di daerah Windtrace Dunes, Dalmasca Westersand, ada Ring Wyrm yang kuat banget ngga bisa dia kalahin, dan si Ring Wyrm ini nggangguin latihannya. Makanya dia nyari-nyari orang buat bunuh monster yang ukurannya segede-gede alaihim ini. Tapi dia bilang, nongolnya cuma sekali-sekali aja, terutama pas lagi ada badai pasir. Katanya hati-hati, pas badai pasir itu zero visibility. Ah, kecil lah buat level 34. Aku kan dari kemarin udah leveling gila-gilaan. And so I, Basch, Lady Ashe, and Larsa headed west. kita sampai di Dalmasca Westersand, kalo dari Rabanastre itu lewatnya West Gate (ya iyalah, masa mau ke Westersand lewat East Gate, mana nyambung.) Di Galtea Downs ngga ada apa-apa, lanjut ke The Midfault. Hmm, lagi-lagi isinya monster cupu semua. Masa ngga lebih dari 66 EXP? Mendingan hunt di Ozmone Plains tadi deh, masih 300an EXP nya. Next stop is, Windtrace Dunes. Hmm, sepertinya nasib baik, pasti bakal ketemu Ring Wyrm nih, soalnya lagi badai pasir disini, cakep dah. Aku, Basch dan Lady Ashe berjalan terus di tengah-tengah badai pasir yang aduhai. Bener-bener zero visibility nih, kedepan ngga liat apa-apa. Tiba-tiba di depan mata terlihat sesuatu yg guwede segede-gede alaihim (sepertinya ini baru kakinya si Ring Wyrm doang deh.) Ah, ternyata benar, aku langsung maju sendirian. Basch, Lady Ashe dan Larsa ngga mau kalah ternyata. Mereka ikutan maju, tapi tetep disiplin. Kalo ada salah satu dari kita yang HP nya kurang dari 50%, langsung dilemparin Hi-Potion biar penuh lagi HP nya. Setelah pertarungan yang cukup melelahkan (serius nih, hampir setengah jam bunuhnya) akhirnya tumbang juga si Ring Wyrm raksasa itu. Wow, dapet 16 LP. Ok, waktunya melapor ke Balzac. Eit, tunggu dulu. Ini kan kita lagi di Dalmasca Westersand. Kalo ngga salah tadi katanya si Tavernmaster.. Hmm..

Marilith (Rank V)

Sebenarnya orang pertama yang aku datangi untuk nerima kerjaan adalah si Tavernmaster di Sandsea tavern, Rabanastre. Ya secara dia yang paling deket dari yang lain ya aku temuin duluan. Permintaannya agak-agak aneh sih menurutku. Dia meminta sebuah ingredient penting buat bikin wine, yang cuma bisa didapet dari Marilith, monster ular yang ada di Zertinan Caverns, yang letaknya itu di suatu tempat di deket Dalmasca Westersand gitu lah. Pokoknya masuk ke Zertinan Caverns dari Dalmasca Westersand, tepatnya dari Shimmering Horizons, deket-deket pintu masuk pasti ketemu deh, katanya gitu. Jadi bukan dari Ogir-Yensa Sandsea atau Nam-Yensa Sandsea, apalagi Ozmone Plains. Ih gede bener sih ini Zertinan Caverns. Nah, kebetulan. Aku makin pede karena baru aja selesai menghabisi Ring Wyrm, tanggung lah kalo balik dulu, level 34 ini, ngga takut deh. And then, kita langsung menuju Shimmering Horizons. Setelah berjalan agak ke barat, kita menemukan pintu masuk ke dalam gua. Ah ini pasti pintu masuk yang dibilang sama si Tavernmaster nih. Ayo kita kemon guys! Sampai di dalem gua, suasananya memang gelap sekali. Aku harus melakukan skill Libra supaya inderaku lebih tajam, kali aja ada perangkap yang sengaja dipasang, kan ngga lucu kalo kena perangkap. Makin kedalam makin gelap nih suasananya, kok perasaanku ngga enak ya. Tuh kan bener ada Explosion Trap, banyak pula. Untung tadi udah Libra, jadi keliatan deh trapnya ada dimana aja. Hmm, sudah 5 menit mencari nih, kok ngga ketemu-ketemu ya Marilith-nya. Aku sampai di sebuah tempat yang letaknya agak mojok. Selagi kita mempersiapkan beberapa Magick seperti Regen, Protect, dan Shell, tiba-tiba terdengar suara mendesis. Marilith!! Angkat senjata dan maju!! Aku kembali di posisi paling depan. Basch dan Larsa juga maju, tapi tidak sedekat aku. Sementara Lady Ashe agak sedikit di belakang, untuk Support, karena tadi waktu melawan Ring Wyrm, lebih efektif begitu. Setelah beberapa menit bertarung, HP Marilith terlihat mulai berkurang, dari seperempat, setengah, kemudian tigaperempat. Itupun setelah menerima damage yang total jumlahnya kira-kira sekitar 50000. Damn! Tebel juga nih uler, pikirku dalam hati. Tiba-tiba Marilith mengamuk! Aku dihajarnya 5 kali. Sekali gebuk HP ku berkurang 700. Hi-Potion yang dilempar Basch dan Larsa ngga cukup buat nutupin damage nya, padahal HP ku totalnya 2000an lebih. Wah, terkapar deh aku, tinggal Basch, Larsa sama Lady Ashe. Samar-samar sempet kulihat Larsa juga terkapar, habis HP nya cuma 1000an, udah gitu dia ngga ngambil License buat HP+ sih. Wadoh Basch juga kena getahnya, tinggal Lady Ashe sendirian deh. Sepertinya dia memanggil bala bantuan, tak lama datang Penelo dan Fran, back in the action. Penelo begitu datang langsung menggebrak pake Quickeningnya, Intercession, disambung sama Feral Strike-nya Fran dan Northswain's Glow-nya Lady Ashe, di detik-detik terakhir perlawanannya. Singkat cerita sepertinya Marilith memang masih terlalu kuat buat level 34. *sigh* Lady Ashe dan Penelo terkapar setelah MP nya habis dan ngga sanggup buat melakukan Cure lagi. Sementara Fran, di detik-detik terakhir sempat dibantu sama Balthier, walaupun akhirnya mereka berdua memilih buat kabur juga. Tapi Marilith tetap mengejar, dan lagi-lagi Fran koit di tengah pelariannya. Tinggal Balthier sendirian, dengan HP yang sudah Critical, sekitar 400, masih berusaha mencapai pintu keluar gua yang sudah terlihat, tinggal beberapa langkah lagi. Namun apa daya, Marilith berlari lebih kencang. Disarangkannya sebuah pukulan yang cukup telak ke tubuh Balthier. 700 Damage. Balthier pun ikut terkapar. Padahal tangannya sudah persis di depan mulut gua, sayang sekali. Marilith, setelah berhasil menghabisi kita semua, berbalik kembali menuju sarangnya, Zertinan Caverns.

Dan kemudian tulisan GAME OVER berwarna merah menghiasi layar tv di kantor. Saya tidak punya pilihan lain selain menekan tombol START dan memilih LOAD GAME (ya iyalah, masa milih NEW GAME?) Ah, sepertinya angka 34 itu harus berubah menjadi 50 dulu, atau minimal 40 lah, baru saya akan kembali menantang White Mousse, Ring Wyrm, dan Marilith. Keparat. Ngulangnya jauh sekali. Tapi mulai sekarang saya berjanji akan rajin nge-save, deh.

[Bondan, Senin 11 Desember 2006, 11:29 PM, pokoknya harus sampai level 50, walaupun harus menghabiskan semalam di Dalmasca]

Wednesday, December 06, 2006

3/4 | tigaperempat

kalau komputer hanya mengenal bahasa 1 dan 0
maka saat ini saya sedang 3/4

kalau komputer bilang 1 adalah ya dan 0 adalah tidak
maka 1 adalah benar dan 0 adalah salah

kalau komputer bilang 1 adalah benar dan 0 adalah salah
maka 1 adalah positif dan 0 adalah negatif

kalau komputer bilang 1 adalah positif dan 0 adalah negatif
maka 3/4 adalah ragu-ragu

tidak 1/2, tidak 1/4, tapi 3/4

karena itu sebelum menjadi 1/2, sebelum menjadi 1/4, dan sebelum menjadi 0
tolonglah saya membuat 3/4 ini (kembali) jadi 1

bondanrastika@6/12/06 - 00:19 AM [sambil merenung di tigaperempat malam]

Tuesday, December 05, 2006

you never asked | part three

“Bee, kamu masih inget kan janji kita tiap tanggal 26 februari?”

“izzi pizza kemang?”

“iya itu, mmm.. tahun depan kita masih sama2 ngga ya?”

“maksudnya?”

“ngga, aku lagi takut banget kalo kita sampe harus pisah”

“aku ngga kemana2 kok”

“bener? aku bisa punya kamu sampe kapanpun?”

“iya, aku ngga kemana2”

“makasih ya Bee..”

“aku sayang kamu”

“aku juga, sayang banget sama kamu”

pelan2 pandanganku kabur, dan semuanya mulai memutih. silau sekali. mungkin aku seperti orang yg mau mati. ya, aku ngga tau gimana rasanya soalnya belum pernah ngalamin yg namanya di ujung nyawa. tapi tiba2 aku bernafas lagi, walaupun terengah2. badanku basah kuyub, keringat bercucuran. tanpa sadar pula ternyata aku meneteskan air mata. pelan2 pandanganku kembali normal. yg terlihat hanya sebuah ruangan kecil. aku yang sebelumnya terbaring di kasurnya sekarang sedang terduduk lemas. laptop di samping bantalku masih menyala. Microsoft Word pun masih terbuka. sepertinya kursornya juga masih di tempat yg sama seperti tadi malam. ya secara laptopnya sempet aku pindahin ke samping bantal, biar ngga ketendang2 kalo aku tidur. masih persis di sebelah kanan huruf e di akhir kata itu. “Amelie”. hah.. ternyata aku ketiduran. jadi semua itu tadi cuma mimpi. entah kenapa tumben2 nya aku mimpi tentang Priscilla, mantan pacarku yang sudah sejak setahun ini ngga pernah aku denger lagi kabarnya kaya gimana. mimpi yg aneh.

Priscilla dan aku dulu sempet jadian lumayan lama. sekitar 6 tahunan. dan kebetulan Priscilla ini pacar pertamaku, sampai setahun yg lalu dia memutuskan untuk lepas dari aku, karena ngga tahan dengan long distance relationship. memang berat sih. apalagi aku juga jarang pulang ke jakarta, soalnya kuliahku disini bener2 ngga bisa ditinggal2, sibuk terus. akhirnya setelah putus, ya aku bilang sama orangtuaku di jakarta, aku mau stay di sini dulu. toh mereka juga ngga keberatan. maybe i just need some time for myself. yah pacaran2 sama cewek sini lah. tapi nanti pasti ada saatnya aku balik lagi ke jakarta, cuma belom tau kapan. nikmatin aja lah dulu yang sekarang ada di depan mata. di depan mata sih ada laptop. eh, tunggu dulu. wah kursornya berhenti di kata Amelie.. mungkin semalem pas aku nulis berhenti disini, aku ngantuk banget kali ya.. btw itu kok.. jam di ujung kanan bawah itu terlihat seperti angka.. aduh silau bener. angka berapa sih itu? aku memicingkan mata untuk mengimbangi cahaya dari layar laptop yg masuk ke mataku, mencoba memfokuskan mataku pada angka jam yg terletak di kanan bawah itu.

oh crap. jam 9 pagi..!! kenapa si Daryl kampret itu ngga bangunin aku sih? wah bisa telat nih janjian ketemu sama Amelie. haduh. handphone, handphone. mana ya handphone ku. ah ini dia. lho? 3 misscall, private number? ah bodo ah, ngga ada waktu nge-trace balik nomernya. aku musti siap2 mandi2 dan segala macem. mana ya kemarin nomernya Amelie. ya ampuuun. ada di saku baju yang itu. dan baju itu kemarin aku cuci. mati lah. coba telpon Daryl deh, kali aja dia tau. aku mencari nomer Daryl di contacts. tapi belum sampe huruf D, ternyata nomernya Amelie udah aku simpen di contacts. haaah lega. untung udah aku save. ok, waktunya menelpon nih.

sebentar.. aku memang suka agak2 gugup kalo ngomong sama cewek, apalagi pertama kali, hmm.. ah sutralah, go show aja. here goes.. terdengar nada sambung konvensional, tuuut.. tuuut..

“hi, is this Amelie?” sapaku.

“yes, this is her, who is this?” jawabnya sambil balik bertanya.

“it’s me, Brandon, Daryl’s friend, err.. housemate” jawabku.

“oh yeah, the one from that coffee shop, right?” katanya.

“yeah, right. how’re you doin’?” tanyaku.

“fine, thanks. you know what, i was about to go to the breakfast corner in front of your coffee shop” jawabnya.

“no kidding, i was about to go to the coffee shop. wanna meet there?” tanyaku, dengan sedikit berharap.

“hmm.. actually there’s something i like about the breakfast corner across your place, but it’s fine with me if you wanna meet at your coffee shop. besides i need to see Daryl, and i need a place where i can stay for hours.” jawabnya.

“ok then. it’s my treat. i’ll see you later when i get there, ok?” kataku.

“ok, see ya later, bye” jawabnya.

“bye” kataku.

suara Amelie cukup enak didengar, dan pastinya saat menelpon tadi sedikit demi sedikit, walaupun aku tahu itu susah, tapi aku masih saja berusaha melukis raut wajahnya di otakku. rasanya kali ini lebih mudah melakukannya karena aku dibantu dengan suara yang keluar lewat speaker telepon. setiap nafas suaranya kuterjemahkan sebagai goresan lukisan wajahnya yang makin lama tak kunjung juga makin jelas. mungkin harus kuambil fotonya. ya betul. difoto saja. susah amat. hahaha.. wah aku harus segera siap2 nih, udah jam 9:30. aku juga bilangnya tadi langsung ke coffee shop. mati deh. belom milih baju, belom beres2 laptop, aduh handuk kemana pula. mungkin di jemuran deket balkon. nah ini dia. aduh!! apaan tuh yg ketendang? yaaa ampuuun ini Pringles sama Coca Cola kok berantakan gini? abis pula, duh laper. kampret nih si Daryl sama Sean. udah ngga bangunin, pake ngabisin makanan, berantakan pula. wah kapal pecah! aduuuh iya lupaaa air buat mandi juga belom dipanasin. hadoooh, sempet ngga ya jam 10? huh.

aku mulai mandi buru2. di tengah2 suasana hati yang lagi cranky, kayaknya air yg mengguyur kepala rasanya dingiiin, segeeer banget. selesai mandi, aku melihat ke kasur. aduh aku musti beres2 laptop dulu nih. eh, tunggu dulu, perasaan dari tadi kok sepi sih di kamar ini? buset. iPod-ku kemana? kok ngilang gitu dari dock-nya. aku mencoba mencari kesana kemari. jangan2 ngumpet di balik bantal.. oh, ngga ada. di ruang tengah.. duh ngga ada juga. dimana ya kemarin itu terakhir aku taro. tapi perasaan tadi malem begitu aku pasang di dock aku langsung nyebur ke kasur deh. hmm pasti dibawa Daryl nih. mending aku telpon dia aja buat mastiin. lama amat sih ngangkatnya…

“s’up B?” teriak Daryl.

“Daryl, where are you? and what’s with the shouting?” tanyaku.

“i’m at the gameshop, Sean’s with me, and it’s crowded like hell here. i just read the newspaper this morning, PlayStation 3 is here! we’re looking at the new PlayStation 3, B! you gotta be kidding if you’re not jumping here to see it. oh, and by the way, Sean’s taking one home with him, so i’ll definitely pass the gym tonight. if you wanna go to the gym with me tonight, well.. i can’t go. maybe some other time.” jelas Daryl dengan volume suara yang bikin budek.

“WHAT?! PS3?! oh crap! damn you Sean! i’m gonna hate you for the rest of your life, hahaha.. hey D, who’s gonna go with you anyway? duh.. oh by the way, did you snatch my iPod from the speaker dock?” balasku.

“oh yeah, i forget to tell you, i’m borrowing it, just wanna copy some new songs from Sean’s PowerBook, you’ll love them. i’ll return it to you tonight, after the PS3 madness is over. kay?” jawabnya.

“oow ok. catch you later D, i gotta run, i’m seeing Amelie, bye.” jawabku.

“ok, bye” jawab Daryl singkat dan menutup telepon.

aku bergegas ganti baju, siap2 dan buru2 berangkat. secara ini udah jam 9:45 gitu ya.. sial tadi mustinya mandi cuma 5 menit, gara2 ngerokok dulu jadi 10 menit deh. nelpon si Daryl juga ngga penting tuh, aaargh damn. kalo bukan gara2 Daryl ngomong ada PS3, pasti detik ini aku udah di jalan. si Sean beli PS3 juga akhirnya. padahal baru beberapa bulan yang lalu kita bertiga main ke rumahnya nyobain XBOX 360 dan HDTV Samsung-nya yang baru itu. ok, enuff with all that. gotta run to the bus station before it’s 10, or i’ll be a jerk. wih, rush hour nih. tidak lupa mengunci pintu. aku masih punya 10 menit untuk buru2 cabut ke coffee shop, dan mengangkat.. telpon.. what?? my mobile phone’s ringing? hmm private number itu lagi. mungkin adikku, atau orangtuaku. aku mencoba mengangkat telpon dengan santai, sambil berusaha menyembunyikan ketergesa2anku.

“Halo? Brandon?” hmm..? bukan adikku, bukan orangtuaku, tapi sepertinya aku kenal dengan suara ini. siapa ya? seperti suara yang sudah lama sekali ngga pernah terdengar di kupingku.

“Yes, who is this?” tanyaku tanpa basa basi, sambil jalan ke halte bus.

“ini aku, Priscilla. udah lupa ya?” jawab suara di ujung sana. mendadak langkahku terhenti. hampir aja orang yang lagi jalan di belakangku menabrakku. habis tiba2 aku terbengong kaya sapi ompong. mukaku pasti terlihat seperti orang tolol nih. astaga. ya ampun. udah lama banget aku ngga denger suaranya Priscilla. ya memang selama ini aku udah ngga pernah nelpon atau sms apalagi chat di messenger. tumben aja nih dia nelpon duluan. ada apa ya kira2.. di tengah2 keterkejutanku itu, kemudian Priscilla ngomong lagi.

“maaf, aku ganggu ya?” tanyanya.

“oh, heyyy.. apa kabar Pris? ngga ganggu kok, biasa aja, cuma aku kaget banget kamu nelpon, hahaha.. aku lagi di jalan nih, gimana Jakarta? masih macet?” kataku sambil berjalan kaki, dengan nafas yang terengah2. aku bener2 ngga bisa menyembunyikan kekagetanku. tapi lebih ngga bisa lagi kalo jam 10 belum nyampe ke coffee shop. ngga mau sih tepatnya. lalu kemudian aku jalan lagi.

“ya gitu deh.. aku ganggu ngga nih? kamu lagi sama Daryl ya?” sambungnya.

“hahaha.. ngga kok beneran deh. Daryl lagi pergi sama Sean, aku ngga ikut. aku kan sekarang buka coffee shop. ini lagi jalan mau ke sana. kamu sih, ngga pernah contact, jadinya ngga tahu. udah hampir setahun, sekarang baru nongol lagi ke permukaan. ngga kelamaan tuh tenggelemnya?” tanyaku.

“iya maaf, soalnya aku sibuk banget” jawabnya.

“kok kamu ngga pernah ngasih kabar sih? how come i never heard anything from you, even from your friends?” tanyaku.

“well, you never asked..” jawabnya singkat.

belum sempat aku membalas kata2nya, tiba2 terdengar suara tut tut tut. lho keputus? membuatku bertanya2. ada apa ya si Priscilla nelpon kemari. tapi aku yakin kalo ngga penting banget dia ngga akan nelpon kemari. aku pun meneruskan perjalanan menuju coffee shop, sambil dipenuhi pikiran2 dan dugaan2 yang kubuat sendiri. soal Priscilla. kira2 dia nelpon ada perlu apa ya. dan itu masih terbayang2 dari mulai aku tutup telpon, nyampe di halte bus, menunggu 5 menit dan naik bus ke arah kampus. perjalanan dari halte deket apartemen ke coffee shop deket kampus emang cuma 15 menit. tapi kalo jalan kaki entah kenapa akan sangat terasa lama sekali, hahaha.. akhirnya sampe di perempatan Vassar St dan Massachusetts Ave. ah, ini dia. 77 Massachusetts Avenue, Massachusetts Institute of Technology. sepertinya aku harus turun disini. hup. aku melangkahkan kaki kiriku begitu turun dari bus. tinggal jalan kaki sampe ke coffee shop. crap. jam 10:10. mudah2an Amelie masih ada disana.

aku mempercepat langkah. coffee shopnya sudah mulai terlihat. di salah satu jendela terlihat seorang perempuan yang wajahnya berusaha kugambar di otakku sejak kemarin. terlihat sibuk dengan iBooknya. tapi tiba2 pandangan surga itu dikejutkan dengan dering handphone yang menunjukkan ada sms baru. duh siapa sih nih, ganggu aja. pasti si Daryl sama Sean pengen pamer kalo mereka udah pulang sambil bawa PS3 deh. dasar dua orang itu. kubuka inboxku. hmm? sendernya bukan Daryl, tapi “no number”. siapa sih ini? kubuka message itu. kubaca isinya, aku terdiam, aku tetap memandangi pesan itu walaupun kata2 terakhirnya bikin aku mau pingsan.

“Bee, ini aku, Priscilla. sorry tadi telpnya keputus, mungkin jaringannya error. but don’t worry, i’ll be quick. aku cuma mau kamu tau kalau.. aku udah menikah sama orang lain.. jadi mulai hari ini, anggap aja kita udah ngga kenal satu sama lain ya.. take care, bye.”

aku terdiam. langkahku terhenti. padahal aku tinggal beberapa lagkah lagi sampai di coffee shop. sepertinya Amelie melihatku. dia melambai ke arahku dari balik kaca jendela, seperti berkata “hey sini, aku disini lho..” aku memaksakan diri berjalan masuk ke coffee shop, dan menuju ke mejanya. langkahku terasa berat sekali. sepertinya separuh diriku mencoba menarikku, menjauhkan aku dari Amelie, yang sudah ada di depan mataku. mencoba menjebloskan aku kembali dalam perangkap masa lalu. namun aku terlalu keras kepala. aku menarik tubuhku, memaksa kakiku berjalan maju. dan aku menang. akhirnya separuh diriku itu tertinggal di luar, di tempat aku berdiri terdiam sewaktu menerima sms dari Priscilla. saat aku duduk pun, aku bisa melihat separuh diriku ada di luar, memandangi aku yang sedang duduk bersama Amelie. separuh diriku, masih terjebak di masa lalu. masih berusaha menerima kenyataan bahwa aku dan Priscilla sudah tidak akan mungkin bisa bersama lagi.

buku yang lama sudah habis kutulis. tak ada halaman yang tersisa. kini buku itu berpindah ke tangan orang lain. mungkin orang lain itu membaca kisahnya, dan ingin melanjutkan ceritanya. tak mengapa. tulislah sesukamu. aku tak perduli, karena sekarang itu bukanlah tanggung jawabku. aku sudah menulis bagianku, dulu. dan sekarang aku tak akan menulis di buku itu lagi, karena bagianku sudah selesai. sekarang saatnya aku menulis kata pengantar di buku yang baru.

Friday, December 01, 2006

catatan antara sebelas dan duabelas | too many bricks hit my head

waaah.. di sebelas banyak sekali teman2 saya yang berulang tahun, dari mulai eksi (eh, sepuluh ya si?) nisa, nova, rina, uut, lia (temennya rina sih.. ngga gitu kenal..), shani, definna, eh iya bokap juga. lalu yang terakhir ada devi. coba aja itung ada berapa homo sapiens tuh yang berulang tahun.. satu.. dua.. tiga.. sepuluh. nice. ya maaf2 saja bagi kalian2 yang belum sempet saya kadoin. niatnya sih mau ngasih kado, cuma ya apa daya kantong saya ngga cukup tebal buat ngadoin kalian semua, hahaha.. memang kebetulan ada beberapa orang diantara temen2 saya itu yang saya prioritaskan, jadi beruntunglah hei kalian yang sempet dapet kado dari saya. yang lain mungkin juga kan dapet kado dari pasangannya.. ya kalo yang ngga punya pasangan tunggu tahun depan kali yaa.. mungkin tahun depan saya bisa ngasih kado buat kalian.

ini kok ngomongin ulang tahun sama kado melulu sih? sebelas kali ini banyak sekali hal2 yang berjalan jauh diluar ekspektasi saya. bermula dari ulang tahun seseorang yang malah berubah jadi tragis, sampai saya harus mengungsi keluar dari rumah saking enegnya. ada apa sih dengan orang2 itu, makin tua kok bukannya makin dewasa, malah makin kaya anak kecil. situ tua? jelas tambah tua. situ baik? ya kalo ngga baik, saya ngga mungkin sehat walafiat seperti sekarang ini. situ bijak? ngaca deh. begitu mudahnya persepsi saya selama ini tentang orang paling bijak sedunia hilang begitu saja. just like a finger snap. "snap!" gone.

kemudian, ah iya.. pintu itu tertutup lagi entah kenapa. persis dari hari ke dua di awal sebelas sampai hari ke dua sebelum akhir sebelas. saya pikir sudah bisa membuka sedikit demi sedikit dari sejak itu. benar2 ya sebelas kali ini mungkin semua isinya cobaan yang cukup berat dalam sejarah hidup saya. tak banyak update di friendster, tak banyak comment di blog, tak banyak e-mail di google, tak banyak obrolan di messenger, hanya sekedar hai dan bye. offline message pun kadang cuma dari orang2 yang tidak terlalu saya harapkan. ya untungnya juga sih mereka masih inget sama saya, hahaha.. paling males soalnya kalo ngga ada temen, mati gaya. yah intinya sebelas ini penuh cobaan.

anyway.. mendekati akhir sebelas kali ini, secara, saat saya menulis, waktu sudah menunjukkan jam 00:10, hari ke 30. sedikit angin segar mampir menyapa saya yang sedang dibayang2i kegelisahan. rasanya duabelas nanti saya percaya bahwa saya akan mendapatkan semangat baru, lepas dari sebelas yang penuh cobaan. tak sabar rasanya menunggu duabelas yang hanya tinggal kurang dari 24 jam lagi. akhir2 ini pun hobi musik saya tersalurkan dengan baik. mulai rajin menekan tuts2 piano lagi, mulai rajin memetik senar2 gitar lagi, dan mulai rajin ngabsen ke tempat2 arcade buat main GuitarFreaks dan DrumMania. ya kalo lagi kepepet main drum sama gitarnya pake PS2 di kantor lah. pokoknya semua harus semangat. ya ya.. yang kita butuhkan cuma kejujuran, saya setuju sekali. sejujurnya saya tidak ingin terlalu berharap, karena kalau terbang terlalu tinggi jatuhnya pasti sakit sekali. been there done that. tapi kalau masih ada waktu, mungkin kita bisa bertemu di saat duabelas menuju satu.

[Bondan, 1 Desember 2006, 00:01 AM, sambil membayangkan kelanjutan cerita Brandon dan Amelie.]

Thursday, November 30, 2006

MAKI - モラトリアム (Moratorium)


(~スキャット) Slip out here (~スキャット) Please never end

どうでもいいような RADIOの声に耳を傾ける
泣いてもいいような 最悪の終わり方をした恋は

Love or Hate , Truth or lie じゃなく
単純にあなたが欲しかった
一生に一度 あるかないかの
モラトリアムで

この想い 傷みは
私を追い詰めているの
ノドが枯れる程に
今はもう 歌えない
苛立ちと 戸惑い
いつかは忘れる日が来るの?
未来(あした)は来なくてもいい

--------------------------------------------------

(~scat) Slip out here (~scat) Please never end

doudemo iiyouna RADIO no koe ni mimi wo katamukeru
naitemo iiyouna saiaku no owari kata wo sita koi wa

Love or Hate , Truth or lie zyanaku
tannzyunn ni anata ga hoshikatta
isshou ni ichido aru ka nai ka no
moratoriamu de

kono omoi itami wa
watashi wo oitsumete iruno
nodo ga kareru hodoni
ima wa mou utaenai
iradachi to tomadoi
itsuka wa wasureru hi ga kuruno?
ashita wa konakutemo ii

Now Playing on Guitar Freaks V2 & Drum Mania V2

Wednesday, November 29, 2006

the cant-live-without list

nokia 2115
hare gene ngga punya hape? hape deeeh.. (maksudnya chape deeeh..) hape nokia CDMA kesayangan yang contacts list nya udah diwariskan turun temurun dari hape2 gw yg sebelumnya. udah gitu nelpon sesama esia kan sejam cuma seribu, sms cuma gocap. wah gila. calling2 paradise deh. makan tuh kuping panas.

nec versa
ini nih temen paling setia yang gw punya. ngga pernah bandel, ngga pernah protes, selalu mempertemukan gw dengan temen2 gw di yahoo messenger, selalu setia membuka halaman website friendster buat gw, selalu dengerin kalo gw curhat atau nulis blog, selalu mainin musik yang gw suka, selalu tahu game apa yang pengen gw mainin, selalu nemenin gw kemana2, di rumah, di kantor, di tempat nongkrong, pokoknya kapan aja, kemana aja, dimana aja. definitely cant-live-without this stuff.

imac
kalo yang ini sumber mata pencaharian gw nih, hahaha.. tanpa imac ini gw ngga bisa kerja whatsoever. dari tools buat ngedit video, ngedit audio, bikin animasi, bikin soundtrack, sampe ngeburn ke DVD. semua kerjaan gw ya dari sini lah biang keladinya. mana layarnya juga segede gaban pula, 20 inch. wih, workspacenya lega gila. i really thank god i can finally found my dream job. i love my imac, i love my office, i love my job.

ipod
currently contains 50 GB ++ of my songs, video, and photo library. enjoying hours of my compiled playlists never been this comfortable. paling sering nemenin gw kalo lagi nyetir, pasang ipod di tape mobil, jadi suara keluar dari speaker mobil. lalu gw tutup kaca mobil rapet2, dan gw bisa nyanyi teriak2 sekeras2nya tanpa ada yg denger. cukup bagus untuk melampiaskan dan menghilangkan stress. it works.

green tea
this is very hard to let go. kalo sampe pabrik green tea botolan di dunia ini bangkrut semua, kiamat lah buat gw. kemana gw pergi, apapun yg gw makan, selalu minumnya kalo ngga green tea, ya teh biasa. tapi biasanya rata2 restoran2 gitu ada aja sih green tea (kalo istilah kerennya namanya ocha) either itu manis atau tawar, fine with me, tapi biasanya sih gw pesen atau beli yg manis. asli kalo baru ngambil dari kulkas, dinginnya seger mampusss.

lucky strike menthol lights
mentha piperita my boy! sad to say, but i cant-live-without it, well.. for now, mabye yes. karena setiap kali nyetir, gw harus merokok. kenapa? karena kalo merokok harus buka kaca. jadi kalo ngerokok dan buka kaca ngga mungkin nyalain AC. kesimpulannya karena ngga pake AC, mobil gw jadi lebih irit bensinnya. bagus sekali bukan? daripada gw keluar duit buat ekstra bensin beberapa liter, mending gw beliin rokok. hahaha! (tapi kalo dipikir2 kok agak2 goblog ya? kekeke..) but later on, actually i'm planning to quit smoking.. really! cuma dua hal yang gw disiplin dari dulu. gw ngga pernah pake duit dari bokap nyokap buat beli rokok, jadi gw pake duit gw sendiri. dan gw ngga pernah ngerokok di depan cewe gw, atau orang yg lagi gw deketin.

last but not least. friends. best friends. and a girlfriend. (idih nulis2 girlfriend, punya aja ngga.)

you never asked | part two

“kemana perginya taksi2 itu ya? kok ngga ada yang nongol satupun. heran. ya udah lah jalan kaki aja.” gumamku dalam hati. ini kalo si Daryl sampe tahu aku jalan kaki, pasti dicela abis2an deh. pasti dia bakal bilang..

“what? hell no! so you prefer walking on the street over my suggestion, the treadmill?, boy are you old fashioned or what? technology, dude. technology.”

yeah rite. aku masih inget banget gimana raut mukanya waktu terakhir kali dia bilang kata2 itu.. hell no, dan dude. dasar bule sinting. tampaknya aku masih harus berjalan kaki kira2 3 blok lagi nih. untungnya tempat fitness si Daryl beda arah sama apartemen tempat aku tinggal, jadi ngga mungkin papasan. what? ok ok, fine. tempat kita tinggal. happy now? damn, i hate to admit that, but i gotta. just gotta.

Brandon! hey Brandon!” hmm? siapa yang memanggilku? aku menengok ke kanan, ke arah sebuah toko groceries. ya ampun, ternyata Mr. dan Mrs. Ashcroft. aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. apalagi setelah menyadari mereka pasti akan cerita ke Daryl kalau mereka bertemu aku di jalan DAN aku jalan kaki. sial. hahaha..

“hey guys! didn’t expect to see you here” sapaku sambil menjabat tangan mereka.

“oh, we were just walking down the blocks, buying groceries, didn’t expect to see you too” jawab Mr. Ashcroft.

“is Daryl at the fitness center? as usual?” tanya Mrs. Ashcroft.

“yeah, he’s on the fitness center, probably trying to loose 2 or 3 pounds of body fat, hahaha..” jawabku.

“you’re not coming with him?” tanya Mr. Ashcroft.

“nope. i got some things to do, so i head home first.” jawabku.

“well, we were just about to leave as well, aren’t we? i have to prepare for dinner. oh, by the way, Danisha’s looking for you. i think he want you to help him on his science project. please stop by if you have time” kata Mrs. Ashcroft.

“oh yeah.. Danisha.. sure! will do. tell Danisha i’ll stop by tomorrow, maybe around dinner” jawabku.

“thanks, Brandon” kata Mr. Ashcroft.

“hey, you guys are always welcome. it’s nice to be a helping hand. so i’ll see you guys later, bye!” kataku.

“bye!” kata mereka.

wow. tak banyak yang berubah sejak aku pindah dari rumah mereka setahun yang lalu. Mr dan Mrs Ashcroft itu dulunya homestay parents-ku waktu masih kuliah di MIT. kebetulan setelah kita berdua lulus, ya kita dengan penuh kesadaran langsung menyewa apartemen sendiri, soalnya mereka juga kayaknya udah begah denger kita kalo lagi ribut2 di kamar atas, project apapun itu yang lagi kita kerjain, hahaha.. jadi inget dulu si Danisha juga suka nimbrung kalo kita lagi ngerjain science project yang rusuh2. anyway, akhirnya aku sampe juga di rumah. baru jam 8:30. kayaknya sebelum melanjutkan FF XII, kalo mandi dulu seger banget nih..

entah kenapa malam ini di kamar mandi aku menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya. ah, gara2 ingat sama si Amelie nih. mencoba menggambar raut wajahnya di otakku. ok, ngga terlalu berhasil. cuma sedikit demi sedikit yaaah bisa lah. maklum tadi cuma sempet liat beberapa menit sebelum dia pergi dari breakfast corner di seberang coffee shop ku. wajahnya.. t shirt putihnya.. iBooknya.. terdengar suara orang lalu lalang di depan coffee shop.. lalu terdengar suara pintu terbuka.. lho? pintu terbuka? lagi2, tiba2 lamunanku buyar karena seseorang membuka pintu depan. ah, paling si Daryl baru pulang. eh, bentar deh. Daryl pulang? berarti ini jam 10 dong? buset. lama juga ya aku di kamar mandi.

“you home B?” sepertinya si Daryl kebingungan mencariku.

“in the bathroom!” teriakku.

“yo, i brought Sean with me, he’s spending the night over.” katanya.

“hey Brandon, still workin’ on that FF XII game?” tanya Sean.

“nah, he’s probably busy remembering that girl from the breakfast corner earlier this morning, right B?” kata Daryl.

“shut up, D!” teriakku.

Sean Bradley. Sean ini juga salah seorang temanku satu fakultas waktu di MIT. rumahnya emang deket banget sama tempat si Daryl fitness. hobinya motret. pokoknya kalo ke rumahnya, jangan liat2 koleksi kameranya deh. ada satu kamera yang bentuknya jadul banget, dan kalo dia sampe ngegep-in kita lagi ngeliatin kamera itu, sebelom kita sempet nanya pasti dia udah langsung berkoar2 soal darimana asal usul dia dapet kamera peninggalan kakeknya itu. such a fascinating story sih, sebenernya. tapi dengerin penjelasannya itu kayaknya lebih lama daripada dengerin playlist “All Songs” di iPod-ku. ah, pokoknya ribet deh. ok, berhubung Daryl udah pulang, dan aku paling males kalo dia ribut gedor2 pintu kamar mandi gara2 kebiasaannya yang suka kebelet boker mendadak, jadi mendingan aku buru2 keluar dari kamar mandi aja deh. setelah ganti baju dan beres2, aku nongkrong sama Daryl dan Sean di ruang tengah. yah, mereka lagi pada main Tekken 5. kayaknya FF XII nya ditunda sampai waktu yang belum ditentukan nih. cape deeeh.

“hey Sean, what’s with the world lately?” tanyaku.

“nothin’ just hangin’ around. hey, i got a couple of great shots from that motor show i went to last Friday, thought you might wanna take a look at it. it’s on my Powerbook. just gimme a minute, i gotta beat this stupid ass.” jawab Sean sambil main Tekken.

“who’re you callin’ stupid ass, you frickin’ little.. aaargh!!! rematch! i demand a rematch!” protes Daryl.

“tell ya what. why don’t you go to the practice menu, play with the dummy sandbag as your opponent, then you can come back challenging me in.. let’s see.. 2 or 3 days? if you’re good enough, that is, hehehe..” jawab Sean.

“you @#$%^&*?! show off!” kata Daryl. tapi tetep juga dia mainin practice-nya.

“so, wanna see my shots? there’s a lot of pretty girls here, too.” Sean menawarkan aku melihat foto2 yang diambilnya waktu liat motor show kemaren.

“nah thanks. i’m not really in the mood, hehe.. besides, i was gonna play FF XII before you two monkeys show up in my place.” jawabku.

“you mean one monkey show up in our place? and don’t forget the spend-the-night-over part. you’re not sleeping until i beat you boy!” protes Daryl lagi.

“damn! i gotta run to the bathroom. i demand a rematch!!” kata Daryl sambil berlari ke kamar mandi.

“he really need to see a doctor. i’m starting to think that it’s not a habit anymore, it’s an illness. definitely illness.” kata Sean.

“ah, just leave him be. c’mon let’s play.” kataku.

“you play Tekken? how come i never get to challenge you play?” tanya Sean.

“hehe.. you never asked.” jawabku.

“ha! i’ll fight your Asuka with my Nina, gyahahaha..” kata Sean.

“try me. just don’t cry if you lose.” kataku.

“we’ll see if your hands is as big as your mouth.” balas Sean.

tumben Daryl lama bener sih di kamar mandi. it’s 10:50 dan aku sudah melewati fight yang ke 25 nih. berarti kali ini kayaknya dia bener2 sakit perut tuh, gebleg. malam ini hujan lumayan deras. sampai2 aku terpaksa harus menutup pintu balkon soalnya hujannya mulai masuk2 ke dalem ruang tengah, anginnya juga lumayan bikin merinding. have i ever told you that i really like when it’s raining? yup. aku suka sekali suasana hujan. tiap rintik hujan yang menetes bunyinya seperti musik relaksasi di telingaku. saat2 kaya ini paling enak nulis blog, sambil ditemenin lagu2 di playlist “Rain” di iPod-ku, hujannya jadi makin berasa gimanaaa gitu.. wah kalo lagi hujan tiba2 berubah jadi mellow gini sih. jadi pengen menyendiri dan bercinta dengan laptopku. nulis blog dulu ah. sorry Sean, sepertinya dikau terpaksa main sendirian, hahaha.. bodo ah, lagi egois, lagi mellow.

“hey, i’m a bit sleepy, so i think i’ll crash first.” kataku.

“fine, but careful, this means that you’re letting me practice my skills. don’t blame me if i become harder to beat.” balas Sean.

“you still have the guts to say that? after i won 20 fight out of 25? right. in your dream, hahaha..” jawabku lagi.

“hahah.. c ya tomorrow B.” kata Sean.

“later dude.” kataku.

aku pun masuk ke kamar. kuambil laptop, colok kabel powernya ke outlet di tembok. ups, lupa pasang iPod di speaker dock. yup. pasang playlist “Rain”. lagu pertama langsung menyerang pikiranku dengan mantapnya. Shimokawa Mikuni - Mou Ichido Kimi Ni Aitai. waduh, artinya dalem gila, pengen ketemu kamu sekali lagi. makin kepikiran Amelie nih. ah iya, besok kan ketemu lagi, hmm.. nulis blog dulu deh. walaupun sepertinya hujan makin membuatku merasa mengantuk, tapi jari2 tanganku tidak mau berhenti mengetik. sampai akhirnya tanpa sadar di tengah2 aku menulis, persis di kata itu, aku berhenti sejenak, berpikir, dan tanpa sadar aku terlelap. blog yang barusan aku tulis belum sempet selesai dan di post, soalnya tulisanku berhenti di sebuah kata. “Amelie”.

Saturday, November 25, 2006

you never asked | part one

aku berdiri di depan, memandangi orang2 yang lalu lalang. ada seorang ibu yang menggandeng anaknya, terlihat gembira sekali. sang ibu sesekali berbicara kepada anak itu, dan anak itu menjawab sambil tertawa dan meloncat2. riang sekali. di sudut sana ada seorang kakek yang tengah bercanda dengan cucunya. menyenangkan sekali melihat mereka tertawa lepas. namun hal itu sepertinya takkan pernah terjadi dalam hidupku. hari ini tak banyak pelanggan yang datang. mungkin karena bukan hari libur. yah aku juga tidak pernah selalu berharap kedai kopi kecil ini selalu penuh pelanggan kok. sesekali kembali kulihat sekeliling. hey. ada seseorang yang memaksa mataku terus menatap kesana. seorang gadis, hmm mungkin kira2 seumuran denganku, t shirt putih, celana jeans, dan sedang menikmati sarapan sambil mengetik di laptopnya. entah apa yang sedang dia kerjakan. aku bertanya2. siapa ya dia? penasaran. tiba2 konsentrasiku buyar, hahaha. aku dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.

"hey, c'mon, stop trying to attract new customers with that look on your face, heheh.. oh, check table 4, the guest is leaving shortly" kata Daryl.

Daryl ini temen satu apartemenku. kerjaannya saban hari pulang dari kedai pasti fitness mlulu. udah berapa minggu ini dia nyetanin supaya aku mau nemenin dia. oh iya, by the way, ehm. i haven't got the time to introduce myself. namaku Brandon, Brandon Ruffian. setahun sudah setelah lulus dari MIT, akhirnya bisa juga mewujudkan cita2 yang dulu cuma berakhir sebagai tugas kuliah yang dibubuhi tanda A+. setelah lulus, aku membuka kedai kopi di daerah dekat2 kampus. eits. ini bukan kedai kopi biasa. di tiap meja ada monitor touch screen yang terhubung dengan server di kasir. jadi tamu2 bisa langsung memesan dari meja, tanpa harus memanggil waiter. bill nya juga bisa diprint dari meja langsung. sistem ini lengkap juga dengan member system, jadi tamu yang sudah jadi member bisa login dengan username dan password untuk bisa dapet diskon. ya tentunya ada membership annual fee yang harus dibayarkan. ok, enough with this high tech stuffs.

"what're you doin' out here anyway? looking for babes?" tanya Daryl sambil ikutan celingukan.

"didn't see any good looking babe around here.." tambahnya.

"you stupid ass. look over there. 2 o'clock sharp. white tees, jeans, a cup of coffee and a muffin. not to mention her iBook there." kataku.

"THAT babe? oh you gotta be kidding me man. alright. tell ya what, you handle table 4, and then you come back here, and just see what happens. go ahead. shoo shoo, let the pro show you how it's done." kata Daryl sambil berjalan ke arah berakfast corner di seberang jalan.

what the hell lah.. ya sudah, aku handle table 4 dulu. tapi ah, aku malas membereskan cangkir2 dan piring2 kotor itu.

"hey Larry, handle this table for me will ya?" kataku pada Larry.

Larry adalah salah seorang pegawai di kedaiku. orangnya cukup ramah dan ngga banyak protes kalau disuruh2, hahaha.. lalu setelah si bapak itu meninggalkan kedaiku, aku langsung berlari ke luar. apa sih maksudnya si Daryl. aku makin penasaran. hah? ternyata si Daryl lagi ngobrol sama cewek itu. wah kampret. eh tapi kok dia nunjuk2 ke arahku? lalu si cewek itu melirik ke arahku. aku melambai. entah apa yang ada di pikiranku sampai aku reflek melambai pas banget saat cewek itu melirik ke arahku. aku tidak berpikir dua kali. ya sudah terlanjur. tak lama kemudian si Daryl terlihat ingin menyudahi percakapannya dengan cewek itu. lalu dia menghampiriku, membawa sebuah kertas bertuliskan nomer, sepertinya nomer telepon.

"you better be free tomorrow. congratulations. you just got yourself a date. 10 o'clock sharp. the name's Amelie. Amelie Ashcroft. and that's her mobile phone number" kata Daryl.

"wait a minute. Ashcroft? wasn't your name Daryl Ashcroft? you don't mean she's your other sister?? you never told me you--" belum selesai aku bertanya, Daryl sudah memotong ucapanku.

"not blood-related-sister you dumbass. you've met my sister Danisha, alright. Amelie's my cousin. happen to have the same last name, cos my mom had a twin sister, remember?" jawab Daryl.

"why don't you told me in the first place that you knew her?" tanyaku.

"you never asked" jawabnya singkat.

"tch. fine. well, what did you said?" tanyaku.

"i just said this"

"hey, that's a friend of mine, his name's Brandon, i think he's interested in you, d'you mind if he wants to see you?"

"and then she said"

"shoot, i don't mind at all, after all, it's been a while since i had a relationship. well, you know i broke up with Eddie 3 months ago. and i'm completely over him. besides, he's kinda cute though. tell him i'm available tomorrow at 10, and here's my number"

"you gotta be kidding me." kataku.

"relax. hey, whatever. you get yourself a date for tomorrow. for now, get back to work."

"you mean, YOU get back to work. [sambil mengarahkan jari telunjuk ke muka Daryl] shouldn't i be the one to tell you that?"

"hahaha.." Daryl tertawa.

setelah itu aku melanjutkan kerjaan di kedai sampai kira2 jam 6 sore. yah, tak banyak tamu yang datang. lumayan lah. akhirnya seperti biasa, jam 6 sore aku beres2 dan tutup kedai.

"you're coming to the gym with me tonight? a mile or two on the treadmill wouldn't hurt." tanya Daryl.

"nah, i wanna continue playing Final Fantasy XII. lots of level to catch up. besides, i gotta prepare myself for tomorrow's date, hahaha.. so i'm sorry i'll have to skip your offer, again." jawabku.

"fine. suit yourself. i'll probably be back at 10 PM. want me to bring you anything from Jesse's?" tanya Daryl.

"no thanks, i'm cool. still got cans of Pringles and cokes on my fridge" jawabku.

"cool. i got a bone to pick at the gym, so i'll c ya later." tambah Daryl sambil mengacungkan jempol.

"cool." kataku.

Tuesday, November 14, 2006

there and back again

the departure

gw ngga tidur. pagi2 banget jam 5 masih melek di depan iMac di kantor. tapi akhirnya setelah meng-klik tombol “Burn DVD” di DVD Studio Pro, selesailah itu project Miranti Windu. tinggal masalah delivery ke rumah. barusan jam 2 pagi si uut nelpon call center garuda, pesen tiket ke palembang, pergi-pulang. yak positif lah kita berangkat liputan ke sana. berhubung tadinya mau ngejar flight jam 7, akhirnya berangkat ke airport jam 6 pagi, tapi karena kelihatannya ngga sempet, jadi ya ngambil flight yg jam 10. akhirnya ke airport cuma ngambil tiket doang. balik ke studio bentar tapi ternyata mobil gw ngga jadi dipinjem nyokap. yaudah, gw bilang sama Torida “ini kunci mobil saya taro di mobilnya uut aja ya, ngga usah dibawa, ngga jadi dipinjem kok, jadi biarin taro sini aja.” lalu gw sempetin ambil sepatu di mobil gw terus cabs lagi. ya iyalah masa naek pesawat pake sendal. mokal gila. around 9:30, kita check in dan ngurusin segala macem. salah satu tas gw emang sengaja gw titipin bagasi aja, soalnya isinya baju doang, ngga penting lah hahaha.. sampai akhirnya boarding jam 10an. not too many stories to tell here. just sit down, strap in, and shut up.

the arrival

it was a rough touchdown. gara2 cross wind dan asap yang masih ada di sekitar bandara, kita terpaksa mendarat dengan sangat tidak enak. sampe pilotnya aja mau minta maaf saltingnya minta ampun. ada ibu2 yang marah2 “gimana sih ini, pilotnya goblog banget. besok2 saya ngga mau naik garuda lagi deh.” “bu, ibu masih mending, saya bentar lagi musti naik helikopter..” (lol.) sekitar jam 11:30 kita sudah beres2 dan menunggu jemputan dari PT. ATS di palembang. tidak lama kemudian jemputan datang, lalu kita dibawa ke Base Ops. disana sebelum mengudara (cieh..) kita makan siang dulu. setelah itu briefing singkat, lalu gw ngambil beberapa stock shots, and then we’re ready to go airborne. the time was 0200 hours. ada 4 heli yang bakal terbang hari ini. 3 buat madamin api, 1 lagi yang gw naikin, buat ngeshoot. sebelum berangkat, salah satu petugas yang ada disana mengikat gw pake alat2 buat manjat gunung (yah apalah itu namanya,climbing gear..) si uut juga diiket, hahaha.. biar ngga jatoh kali ya, serem amat sih.. gw kebayang gitu kalo sampe jatoh. hiii.. knock on wood dah. setelah heli pemadam yang lain mulai mengudara satu persatu, baru deh helikopter gw bersiap2 untuk melayang di udara.

the airborne

rotor helikopter mulai berputar, makin kenceng putarannya, makin ngga kedengeran si uut teriak2 apa. toh gw juga pake headset yg ada radionya, sementara si uut ngga pake, kesian deh, pulang2 jadi budek gitu dia, hahaha.. selama di atas, gw sibuk ngambil gambar2 stock shots, and it’s really cool to be airborne. sumpe de, seru abisss. untung sih dibayarin, hahaha.. kalo disuruh bayar sendiri, avtur nya aja 20 juta, blom pilotnya, blom maintenance cost nya, widih.. emangnya gw berak duit apa?

the touchdown

setelah kurang lebih 1 jam mengudara, kita sampe di darat lagi, udara panas mampus. bener2 ngga kerasa waktu di atas tadi, soalnya banyak angin, jadinya ngga terlalu berasa panas. itupun padahal udah sekitar jam 4 kurang, masih panas juga. mulut gw kering gila. secara pas di atas tadi gw diterpa angin dari berbagai arah gitu ya.. tapi overall cukup menyenangkan. dan minum es sarang burung di kantin sebelah rasanya bener2 seperti menyiram tenggorokan gw dengan air lelehan es dari kutub selatan (atau utara, well, who cares lah..) es the manis nya juga jadi berasa super spesial enak gitu.. ngga lupa beberapa batang rokok menthol juga ikut menemani istirahat sore kita setelah touchdown. biar tambah dingin. ngga lama kemudian, kita cabut ke hotel Aston buat bener2 istirahat.

the treat

sampe di Aston kira2 jam 5 lewat2 dikit. langsung check in, dapet kamar 1602. lantai 16, persis abis keluar lift, tinggal hadap kiri, grak! ketemu deh. masuk kamar, nyalain ac, waaah dingin. tapi belum enak kalo ngga mandi dulu. yaudah, suit deh, sapa yg mandi duluan. udah suit, damn. gw kalah, terpaksa deh gw merelakan si uut merawanin kamar mandinya. but then again, dia ternyata terlalu cape buat bangun dan mandi, so the shower is mine.. gyahahahahaha.. abis itu gw tepar. asli parah bgt teparnya, bangun2 jam 11, gara2 kelaperan, hahahaha.. pesen makan ke room service, udah kelar makan, ya tidur lagi, hehehe.. besoknya kira2 jam 10an kita sarapan di lantai 17, terus dari situ nyobain fitness centre sama saunanya Aston palembang. not bad, cuma si uut gila, kuat amat sih di dalem sauna, gw aja udah mo pingsan gara2 kepanasan, kalo ngga sambil keluar2, mungkin gw udah mateng di dalem. abis itu kita ngopi2 sambil ngerokok di poolside café. tumben kok sepi ya? ngga banyak tamu kayaknya hari2 gini. mungkin pada males ke sini kali ya, secara kota palembang emang lagi agak2 foggy gara2 kebagian asap hasil pembakaran hutan itu. oh well.. dari situ jam 2 siang kita check out.

the return

setelah beres2 check out, berhubung masih jam 2:30 dan flight balik ke jakarta dapetnya yang jam 7:15. berarti agenda selanjutnya adalah jalan2. dan kita bener jalan2 muter2 ngga jelas. masuk2 mol, padahal di jakarta juga ada. pusing deh gw. setelah kira2 puas melihat2 isi Palembang Indah Mall (wew kalo disingkat jadinya PIM juga ya? hwahahaha..) akhirnya cabutlah ke bandara Sultan Mahmud Badarudin II. sampe disana langsung check-in aja lah, males juga nunggu di luar, mending nunggu di dalem, bisa duduk2 sambil minum makan dll dll. eh sialnya korek gw disita. untung pas di dalem boleh minjem korek sama mbak2 yang di café, hehehe.. jadi ngga basi deh nunggunya. jam 7 kurang dikit, kita mulai dipanggil masuk ke pesawat. kita langsung boarding, ngga lama kemudian, pesawatnya take off.

there and back again

jakarta. kembali ke peradaban. setelah menunggu cukup lama di bagage claim, kita langsung cabut pulang. berhubung ngga dijemput sama Torida, ya kita naik taksi taksian. 150 ribu dari bandara sampe pondok indah. who cares lah. hayok tarik jabrik. sampe di rumahnya uut kira2 jam 11 malem. masih inget kunci yang gw titipin ke Torida, gw suruh taro di mobilnya uut? semaleman gw nyari2 itu kunci, ngga ketemu. alamak pusing 7 keliling gw. mampus deh kalo ternyata dibawa Torida. udah muter2 ke studio, ke rumah lagi, tanya ke pak karso, ba’i, ngga ada yg tau juga.. akhirnya setelah kecapean, gw tidur di rumah uut, lha wong ngga bisa pulang, kunci mobil gw blm ketemu. akhirnya paginya gw ngubek2 mobilnya uut lagi dan, eureka! alhamdulillah akhirnya ketemu juga.. ternyata ada di laci yg agak2 ngga keliatan gitu kalo malem.. maklum, mata gw juga rada sliwer kalo menjelang hari gelap. asiiik, bisa jalan2 pake karimun lagi deh, hihihi.. ayooo back to studio! uuugh, deadline mepet nih..

[Bondan, Selasa 14 November 2006, 11:04 AM, there and back again]

Tuesday, November 07, 2006

untitled | maliq n d'essentials

ketika
kurasakan sudah
ada ruang di hatiku
yang kau sentuh

dan ketika
kusadari sudah
tak selalu indah cinta
yang ada

mungkin memang
ku yang harus mengerti
bila ku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku

adakah ku singgah di hatimu
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit di hatimu

bilakah ku mengganggu harimu
mungkin kau tak inginkan adaku
akankah ku sedikit di hatimu

bila memang
ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumiliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku

kau yang ada
di hatiku

bila cinta kita takkan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku
singgah di hatimu
dan bilakah kau tahu
kaulah yang ada di hatiku

kau yang ada di hatiku
adakah ku dihatimu

------------------------------
lagu lama, cuma lagi nonjok aja huahahaha..
[Bondan, Selasa 7 November 2006, 11:20 PM, where did it all went wrong?]

Thursday, November 02, 2006

catatan antara sepuluh dan sebelas | writing the book

waaah.. saking sibuknya saya mempersiapkan "the masterplan" beberapa hari yang lalu, sampai lupa menulis ini setiap berganti bulan. mari mengingat apa saja yang terjadi bulan ini.. ok, let's see.. "sepuluh" kali ini benar2 ajaib buat gw. bertemu dengan banyak orang baru membuat gw lupa akan masalah2 yang sedang gw hadapi. sibuk sih tetep. tapi untungnya masih menyempatkan waktu untuk menghubungi teman2 yang tercecer. memulai sesuatu yang baru dari sisa2 yang terbuang memang ngga segampang membalikkan telapak tangan. tapi gw tetep selalu berusaha buat do the best, and pray for the rest. mungkin sedikit demi sedikit gw bisa membuka pintu dan jendela yang sampai sekarang masih tertutup. memang tidak rapat, tapi hanya sedikit celah yang terbuka, dan angin segar sesekali berhembus dari sana.

ada satu hal yang sangat menjadi perhatian gw di bulan ini.. "buku baru" yang baru ditulis beberapa halaman, mudah2an masih bisa ditulis sampe halamannya abis dan nanti ditambahin halamannya.. gw masih berusaha untuk ngga menulis setiap hari.. takutnya nanti bukunya malah penuh tulisan ngga penting dan ngga enak dibaca, hahaha.. yang bisa gw lakukan selama ini ya tiap hari cuma lihat cover depannya aja. tapi tadi pagi udah menyempatkan menulis satu halaman lagi. wah lupa bilang makasih sama mas2 di florist, dah dikasih diskon mawarnya, hahaha.. ah sepertinya bulan ini pun melulu hanya tentang dia. ngga banyak cerita yg lain. ada seseorang yang barusan membahas soal ketegasan sama gw. bukannya gw ngga tegas atau gimana, but i'm trying not to be too pushy. yah, beri sedikit waktu, nanti kan pasti terjawab. anyway.. i've sound what's on my mind, i've made my choice, and i'll stand by my decision. kalo soal ketegasan, that's all.. at least for now.. uh, musti beres2 dan balik ke rumah, studio udah sepi. Save Room nya John Legend kayaknya layak masuk ke Repeat List di iPod gw nih. pas setelah Starlight nya Muse. balik ah.

[Bondan, Kamis 2 November 2006, 10:15 PM, menunggu saat untuk menulis halaman berikutnya]

Wednesday, November 01, 2006

seperti batu



seperti batu
diam bisu

tak terlihat mata
tak didengar telinga

acuhkan saja aku
aku tak marah padamu

pergi saja lagi
aku tak akan benci

tendang aku sekuat tenagamu
aku tak akan berbalik menghantam kepalamu

lempar aku ke dalam laut jauh jauh
aku tak akan naik dan menarikmu hingga jatuh

sebenarnya aku iri padamu
pada kebebasan dan keceriaanmu

sedangkan aku tetap terdiam disini
hanya menunggumu melihatku kembali

namun bila kau sudi
ambil batu ini

dan pajanglah di rumahmu
cobalah kapan kau mau

bondanrastika@1/11/06 [buahpikiranyangtakpentingpukultujuhpagi]

Tuesday, October 31, 2006

biru ini merindukan-mu

biru ini sekarat
apa kau tak lihat?
biru ini ingin bertemu
apa kau tak mau?

biru ini mencari-mu kesana kemari
apa kau tak sadari?
biru ini merindukan-mu
apa kau tak tahu?

biru ini tak mampu berbisik pada hatinya untuk berselingkuh
biru ini membutakan matanya agar pada yang lain hatinya tak jatuh
biru ini mati mencoba mengusir-mu dari dirinya
biru ini melakukan apa saja untuk kembali ke dunia

saat-saat bersama-mu adalah detik-detik terbaik
dan saat-saat melepas-mu adalah jam-jam terkejam

jadi,
biru ini merindukan-mu.

bondanrastika@31/10/06 - 602 [karena biru ini merindukan-mu]

Monday, October 30, 2006

sebuah renungan akan kesombongan

sehat bertanya padaku
"kapan kau ingin sakit?"
kujawab "aku tak mau"
aku tak bisa menelan obat pahit

hidup bertanya padaku
"kapan kau ingin mati?"
kujawab "aku tak tahu"
aku ingin hidup seribu tahun lagi

ruh bertanya padaku
"kapan kau melepasku?"
kujawab "aku ragu"
aku tak tahan bila harus merindu

lalu aku buta
kemudian aku tuli
aku tak bisa berkata
dan aku mati

sebentuk sosok datang padaku
ia bertanya "siapa Tuhanmu?"
aku diam, gagap, bisu
dan mereka mulai menyiksa-ku

wahai manusia yang tak pernah puas
sadarkah kalian bahwa tak pantas
hidup di dunia, serakah tanpa batas
seenaknya bertindak dan menindas

wahai manusia yang tak pernah bersyukur
yang selalu mengisi harinya dengan tidur
tak pernah bisa lepas dari kasur
sampai penuh lumut dan jamur

kau pikir kau hebat?
bila diambil satu nikmat darimu
kau pikir kau kuat?
bila diambil satu nyawa darimu

kau tak lebih dari hanya secuil biji zarah dibandingkan dengan kekuasaan-NYA.

------------------------------

hanya sedikit tulisan
semoga dapat menjadi pengingat akan kesombongan
di suasana idul fitri ini
mari bersyukur kepada Illahi
bondanrastika@30/10/06

homecoming | back to the town

haaa.. udah lama juga ngga nulis disini.. mari kita mulai sesi kali ini.. hohoho..

Purworejo, 26 Oktober 2006, 10:26 PM
dingin. tapi kok masih berasa sumpek ya.. apa karena disini kebanyakan orang? hahaha. kembali berkutat2 dengan laptop di depan muka. senangnya hari ini akhirnya bisa menulis lagi.. setelah serentetan akivitas yang menguras energi of course.. jalan2 kesana kemari silaturahmi.. huu mana tadi siang panasnya seanjing2 pula. tapi saya senang. hahaha. bisa kumpul2 lagi sama sodara2. walaupun diantara mereka banyak (banget) yg protes gara2 bulboardnya sering saya penuhi dengan survey2 friendster yang ngga penting itu. maaf ya huhuhu.. salahkan koneksi internet di kantor saya.. kenapa pake nyala 24 jam, dan salahkan friendster. tapi tolong jangan di remove dari friend list hihihi.. memang sudah ketularan penyakit bulboard mania, susah sembuhnya. anyway.. lebaran saya tahun ini benar2 penuh dengan yang namanya kilometer. every day i spent hours of driving behind the steering wheel.. jadi supir keluarga deh selama di sana.. tapi sekali lagi, saya senang ^^ beda lho nyetir di luar kota sama di jakarta. mulai dari jogja-purworejo (60km), purworejo-keliling2 (30km), purworejo-wonosobo (100km + 100km baliknya), wonosobo-dieng (30km + 30km baliknya) lalu purworejo-jakarta (550km) huaaah coba ditotal itu.. capenya bikin ngga bisa bangun besokannya. tapi (untuk terakhir kalinya..) saya senang.

Purwoejo, 27 Oktober 2006, 9:28 PM
flu. sial. siapa nih yg nularin?? hayo ngaku!! uuugh bete bete bete. hari2 jadi ngga menyenangkan.. saya sebal. (lho kok?) ih asik foto2nya udah di copy semuaaa hahaha.. thanks ya bro, sis.. duh bersyukurnya hidup di jaman teknologi seperti sekarang, hihihi.. abis foto2 tinggal copy pake kabel ke laptop.. yuk mari kita edit, buat dipajang di friendster huahahaha.. dasar banci foto. ah rekaman handycam nih.. agak2 malas mengcapture.. nanti aja ah, biarin jadi arsip dulu, masih banyak kerjaan lain yg lebih ada duitnya huahahahah.. kemarin sama pakde disuruh bikin database keluarga, huuu dah lama ngga menyentuh yang namanya visual basic, mulai luntur nih skill IT-nya.. hayo2 di-refresh lagi.. coba itu dimanfaatkan hasil belajar selama kuliah, walaupun kebanyakannya belajar2 yg melenceng2, akhirnya jatohnya di ladang usaha anak broadcast juga. huh. FISIP lagi.. FISIP lagi. cape deeeh.. ih banyak juga nulisnya huahahah.. tapi ngga penting semua..

Purwoejo, 28 Oktober 2006, 11:35 PM
akhirnyaaa pulang ke jakarta.. lalala.. sembari packing sempet2in ah nulis di laptop hihihi.. ngga banyak deh nulisnya kali ini.. abis selesai packing2 dan masukin ke mobil, istirahat sebentar ngumpulin tenaga (dan nulis ini, pastinya.) sebenarnya sudah sejak bbrp tahun yg lalu saya mulai memegang tanggung jawab penuh untuk mengantarkan 4 orang (termasuk saya) kembali ke rumah dengan selamat. secara bokap juga sudah memproklamasikan diri menyatakan kemerdekaan dari belenggu di balik roda kemudi, ya jadilah beban jarak 550km purworejo-jakarta mengendalikan kendaraan roda empat beserta seluruh isinya itu (ada koper, ada bantal, ada ban serep, ada makanan, ada beras, ada tempe, ada ayam, lho??) dilimpahkan kepada saya, lengkap dengan macet2 nya, semua dibebankan ke saya.. hmm, ada ribut2 apa ya diluar? hooo.. sepertinya mereka sudah selesai bersiap2.. saya pun harus segera men-save tulisan di notepad ini. dan membereskan laptop. sampai jumpa di jakarta!

Jakarta, 29 Oktober 2006, 4:30 PM
jakarta, horeee.. saya sudah sampai di kota penuh peradaban ini.. dan akhirnya kembali berhubungan dengan yang namanya internet. sempet online sih waktu mudik kmaren, tapi itu pun cuma chatting ngga jelas, ngisi2 bulboard (lho, tetep.) dan kirim2 message ke orang2.. isinya pun melulu : "selamat lebaran, minal aidin wal faidzin, maaf lahir batin.." yak. hari ini sebenernya pengen ke kantor, tapi kok tiba2 divonis sama nyokap suruh jadi satpam dulu. bokap udah berangkat dari jam 7, nyokap berangkat jam 9:30, jadi rumah kosong. hanya ada saya, iken, dan temennya, winda. dua ekor kebo itu masih aja tidur sampe sekarang, dasar kebo. mana pembantu blm ada yg pulang lagi.. duh cape deh rumah berantakan, bergunung2 cucian dimana2, ya di kamar, ya di sofa, ya di kasur, ya di kamar mandi, aduuuh.. ini rumah apa kapal pecah?? ups, telpon rumah bunyi. nyokap bilang, nanti sampe rumah jam 3, jadi tetep tunggu rumah dulu ya, jangan kemana2.. yah sutralah, mari menunggu sampai jam 3.. duh masih aja ini pilek. aaah. bakar rokok lagi ah..

[Bondan, Senin 30 Oktober 2006, 12:59 PM, sambil menghirup ingus. srot. srot.]

Friday, October 20, 2006

malas

aaahh.. jumat. hari ini adalah hari malas2an. gw mau santai2 di rumah.. wah gila ya. kalo dipikir2 dari tadi gw blm tidur nih.. tadi pagi nganter dino jam 10an nyampe rumahnya, terus pulang, nyampe jam 11, siap2 jumatan, abis jumatan, nongkrong deh di depan laptop. nginternet. well.. sempet bertemu dengan orang yang pengen gw temuin disana. tapi tidak seperti kata "orang orang itu"..

aku cukup senang ternyata dia ada disana, tapi tidak cukup senang untuk bisa meloncat2 seperti biasanya.. tak ada tenaga 12 kali lipat. dan sepertinya memang masih terbawa kantuk.. anehnya lagi tak ada 1 pun kata2 yg lancar kuketik. sesekali tombol bertulisan "enter" itu kupencet, jaraknya pun 10 menitan. menunggu reply datang sepertinya lebih lama dari adzan maghrib.

sebuah rumah, terlihat menarik, aku ingin tahu, ada apa sih didalamnya.. kuketuk pintunya, datang seseorang.. hanya melambai dari jauh. aku pun membalas lambaiannya itu, kemudian kita berbincang di luar.. "aku tertarik dengan rumah ini", kataku.. "kalau begitu, aku tak keberatan bila kau ingin masuk dan melihat lihat" jawabnya.. kemudian aku masuk. kulihat ada sebuah pintu besar. kutanya "pintu apa ini" dia tak menjawab. tak ada tanda apapun pada pintu itu. namun sepertinya pintu ini pasti menuju ke ruangan yang sangat penting di rumah ini. ah, bagaimana caranya aku bisa masuk ke dalam ruangan itu.. masih tanda tanya. besar pula.

selesai melihat lihat, aku pun berkata, "mampirlah ke rumahku". kemudian tanpa berkata, dia menutup pintu, sementara aku masih terdiam di depan. sesekali aku mengintip dari luar jendela, aku menyapa, dijawab seadanya, kadang pun aku sapa, dia tak ada waktu untuk sekedar berkata "hai". namun aku masih menunggu, entah sampai kapan. sampai dia mau mampir ke rumahku. tunggu dulu. apakah kedengarannya terlalu memaksa? apakah sebaiknya aku mengurungkan niatku mengundangnya kerumahku? dan pulang saja?

huh. sudahlah.. mungkin nanti malem ada apa kek yg menyenangkan..

[Bondan, Jumat 20 Oktober 2006, 4:47 PM, malas.]

Tuesday, October 17, 2006

i got a bad feeling about this..

pagi2 bener gw udah nyampe di studio. akhirnya bisa nyampe jam 8 lagi.. hari ini tanggal 17, which means.. deadline tinggal 1 hari lagi. emang sejak berangkat dari rumah gw udah mikir pengen gw kebut gw selesai-in hari ini juga. sampe di studio persis jam 8, setelah beres2 dan duduk manis, di depan muka gw ada iMac, *sigh* Final Cut Pro nya masih kebuka. dan di sebelah kanan gw ada si Win OS X hahaha.. weh download-an nya udah 80% lebih aja.. asik. mudik bisa nonton supernatural nih. tapi kok tiba2 sekitar 30 menit lepas jam 8 gw diserang perasaan ngga enak yg bertubi2, dada gw serasa ditusuk2. pelan2 sih, kaya disentil2 gitu, cuma pastinya berasa. dan blm ketemu kenapa sebabnya. duuuuuuh mana sih lagunya Do As Infinity yg enak banget ituuu.. dari tadi nyari di iPod pas lagi jalan ngga ketemu2, padahal mo dengerin di mobil kenceng2 sambil nyanyi dan menggila. sampe skr nih blm ketemu. bodo ah. harus ketemu. dan pagi ini gw juga masih kekenyangan gara2 satu porsi kwetiau yg gw tebus dengan duit 13 ribu rupiah tadi malem buat makan sahur. walhasil sahurnya sukses. sahur yang sukses itu buat gw artinya gw bangun tidur masih ngerasa kenyang, dan berlanjut sampe kira2 jam 12 siang. baru deh jam 2an lapernya menyerang perut dan lambung. mumpung lagi kekenyangan dan rada2 sakit perut, boker dulu kali ya sambil nyari lagu lagi di iPod..

ahhhhh.. ini dia.. "Tsubasa no Keikaku" akhirnya ketemu.. asik. play dulu ah.. [playing] loh.. ini emang lagunya ada suara "tuk" "tuk" gini apa emang perasaan gw masih ngga enak sih? dari tadi soalnya nungguin sebuah bunyi, which is bunyinya sangat amat sama persis dengan yang ada di lagu.. well ternyata perasaan ngga enak ini masih aja ada di otak gw. lama2 turun juga deh ke hati. tiap kali di kuping gw terdengar bunyi "tuk" gw selalu menengok layar laptop di sebelah kanan dengan secepat kilat. berharap window di layar itu berkelap kelip. tapi semua itu cuma komplikasi dari perasaan ngga enak gw. perasaan yg belum tentu bener atau ngga-nya, is it true? or is it just me? i'm not sure.. tapi setelah bersemedi di kamar mandi selama 15 menit tadi kayaknya perasaan ngga enak itu udah berubah jadi sakit hati yg menusuk2 dada gw makin kenceng.

gw jadi inget waktu kemaren sahur di McD. di sela2 gw lagi ngerokok, ada seekor kucing di deket kaki gw, well.. berhubung gw emang suka banget sama kucing, niatnya pengen gw kasih tulang dan daging ayam sisa gw makan, toh ngga gw makan juga gitu tulangnya, mungkin si kucing ini lebih bisa menikmati. "ck ck pus pus.. ck ck.." begitu gw sodorkan tulang paha ayam itu dia langsung berlari kecil mendekati tangan gw. untung bukan tangan gw yg disamber, hahaha.. soalnya tulang ayam itu udah gw jatohin ke lantai. seneeeng banget rasanya bisa ngasih kucing itu makanan, ya walaupun cuma sisa2, maaf deh, lain kali gw beliin sepotong ayam sendiri, hahaha.. daripada ngga ada, ya kan pus.. abis lo kayaknya laper banget sih, dipanggil dikit pake tulang ayam langsung nyahut.. kucing itu makan dengan enaknya, saking enaknya belom nyadar kalo kepalanya lagi gw elus2. sampe tulang paha ayam itu abis dilahapnya. terus ngga tau knp tiba2 dia jadi ngerasa annoyed gitu gw elus2. huh? tadi baik2 aja perasaan gw. kok skr tiba2 jadi ganas bin nyeremin gini. tiap tangan gw mo nyentuh kepalanya atau whatever part of his body, dia langsung pasang kuda2 jurus cakar harimau mengoyak sapi. taeah. sempet agak2 sakit hati sih gara2 si kucing itu. se-susah itu kah menyadari niat tulus gw?

expectation hurts sometimes. well at least, for me, it did hurts. sometimes. yah kalo harapan itu ngga kesampean, siapa sih yg ngga sakit? makin sering gw berharap, makin sering sakitnya ternyata. lagi capek. lagi pengen baik2 aja. lagi ngga pengen sakit. i don't ask for this pain, i never did. apa gw harus menyerah sekarang? lari lagi dong namanya? well.. maybe because.. i'm a lover. not a fighter. and i don't need anyone to love me. i just need someone to be loved. and i need it badly. call me desperate? i don't care. i am. se-susah itu kah menyadari niat tulus gw?

tuh kan mengeluh lagi. get a grip ndan.. mungkin emang butuh waktu. if "you" (the person i'm refering to) happen to read this. never mind. it's just my feelings. don't take it personally. it's not your fault..

[Bondan, Selasa 17 Oktober 2006, 10:24 AM, "tuk" , *menengok, menghela napas* , bukan ternyata..]