Thursday, November 30, 2006

MAKI - モラトリアム (Moratorium)


(~スキャット) Slip out here (~スキャット) Please never end

どうでもいいような RADIOの声に耳を傾ける
泣いてもいいような 最悪の終わり方をした恋は

Love or Hate , Truth or lie じゃなく
単純にあなたが欲しかった
一生に一度 あるかないかの
モラトリアムで

この想い 傷みは
私を追い詰めているの
ノドが枯れる程に
今はもう 歌えない
苛立ちと 戸惑い
いつかは忘れる日が来るの?
未来(あした)は来なくてもいい

--------------------------------------------------

(~scat) Slip out here (~scat) Please never end

doudemo iiyouna RADIO no koe ni mimi wo katamukeru
naitemo iiyouna saiaku no owari kata wo sita koi wa

Love or Hate , Truth or lie zyanaku
tannzyunn ni anata ga hoshikatta
isshou ni ichido aru ka nai ka no
moratoriamu de

kono omoi itami wa
watashi wo oitsumete iruno
nodo ga kareru hodoni
ima wa mou utaenai
iradachi to tomadoi
itsuka wa wasureru hi ga kuruno?
ashita wa konakutemo ii

Now Playing on Guitar Freaks V2 & Drum Mania V2

Wednesday, November 29, 2006

the cant-live-without list

nokia 2115
hare gene ngga punya hape? hape deeeh.. (maksudnya chape deeeh..) hape nokia CDMA kesayangan yang contacts list nya udah diwariskan turun temurun dari hape2 gw yg sebelumnya. udah gitu nelpon sesama esia kan sejam cuma seribu, sms cuma gocap. wah gila. calling2 paradise deh. makan tuh kuping panas.

nec versa
ini nih temen paling setia yang gw punya. ngga pernah bandel, ngga pernah protes, selalu mempertemukan gw dengan temen2 gw di yahoo messenger, selalu setia membuka halaman website friendster buat gw, selalu dengerin kalo gw curhat atau nulis blog, selalu mainin musik yang gw suka, selalu tahu game apa yang pengen gw mainin, selalu nemenin gw kemana2, di rumah, di kantor, di tempat nongkrong, pokoknya kapan aja, kemana aja, dimana aja. definitely cant-live-without this stuff.

imac
kalo yang ini sumber mata pencaharian gw nih, hahaha.. tanpa imac ini gw ngga bisa kerja whatsoever. dari tools buat ngedit video, ngedit audio, bikin animasi, bikin soundtrack, sampe ngeburn ke DVD. semua kerjaan gw ya dari sini lah biang keladinya. mana layarnya juga segede gaban pula, 20 inch. wih, workspacenya lega gila. i really thank god i can finally found my dream job. i love my imac, i love my office, i love my job.

ipod
currently contains 50 GB ++ of my songs, video, and photo library. enjoying hours of my compiled playlists never been this comfortable. paling sering nemenin gw kalo lagi nyetir, pasang ipod di tape mobil, jadi suara keluar dari speaker mobil. lalu gw tutup kaca mobil rapet2, dan gw bisa nyanyi teriak2 sekeras2nya tanpa ada yg denger. cukup bagus untuk melampiaskan dan menghilangkan stress. it works.

green tea
this is very hard to let go. kalo sampe pabrik green tea botolan di dunia ini bangkrut semua, kiamat lah buat gw. kemana gw pergi, apapun yg gw makan, selalu minumnya kalo ngga green tea, ya teh biasa. tapi biasanya rata2 restoran2 gitu ada aja sih green tea (kalo istilah kerennya namanya ocha) either itu manis atau tawar, fine with me, tapi biasanya sih gw pesen atau beli yg manis. asli kalo baru ngambil dari kulkas, dinginnya seger mampusss.

lucky strike menthol lights
mentha piperita my boy! sad to say, but i cant-live-without it, well.. for now, mabye yes. karena setiap kali nyetir, gw harus merokok. kenapa? karena kalo merokok harus buka kaca. jadi kalo ngerokok dan buka kaca ngga mungkin nyalain AC. kesimpulannya karena ngga pake AC, mobil gw jadi lebih irit bensinnya. bagus sekali bukan? daripada gw keluar duit buat ekstra bensin beberapa liter, mending gw beliin rokok. hahaha! (tapi kalo dipikir2 kok agak2 goblog ya? kekeke..) but later on, actually i'm planning to quit smoking.. really! cuma dua hal yang gw disiplin dari dulu. gw ngga pernah pake duit dari bokap nyokap buat beli rokok, jadi gw pake duit gw sendiri. dan gw ngga pernah ngerokok di depan cewe gw, atau orang yg lagi gw deketin.

last but not least. friends. best friends. and a girlfriend. (idih nulis2 girlfriend, punya aja ngga.)

you never asked | part two

“kemana perginya taksi2 itu ya? kok ngga ada yang nongol satupun. heran. ya udah lah jalan kaki aja.” gumamku dalam hati. ini kalo si Daryl sampe tahu aku jalan kaki, pasti dicela abis2an deh. pasti dia bakal bilang..

“what? hell no! so you prefer walking on the street over my suggestion, the treadmill?, boy are you old fashioned or what? technology, dude. technology.”

yeah rite. aku masih inget banget gimana raut mukanya waktu terakhir kali dia bilang kata2 itu.. hell no, dan dude. dasar bule sinting. tampaknya aku masih harus berjalan kaki kira2 3 blok lagi nih. untungnya tempat fitness si Daryl beda arah sama apartemen tempat aku tinggal, jadi ngga mungkin papasan. what? ok ok, fine. tempat kita tinggal. happy now? damn, i hate to admit that, but i gotta. just gotta.

Brandon! hey Brandon!” hmm? siapa yang memanggilku? aku menengok ke kanan, ke arah sebuah toko groceries. ya ampun, ternyata Mr. dan Mrs. Ashcroft. aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. apalagi setelah menyadari mereka pasti akan cerita ke Daryl kalau mereka bertemu aku di jalan DAN aku jalan kaki. sial. hahaha..

“hey guys! didn’t expect to see you here” sapaku sambil menjabat tangan mereka.

“oh, we were just walking down the blocks, buying groceries, didn’t expect to see you too” jawab Mr. Ashcroft.

“is Daryl at the fitness center? as usual?” tanya Mrs. Ashcroft.

“yeah, he’s on the fitness center, probably trying to loose 2 or 3 pounds of body fat, hahaha..” jawabku.

“you’re not coming with him?” tanya Mr. Ashcroft.

“nope. i got some things to do, so i head home first.” jawabku.

“well, we were just about to leave as well, aren’t we? i have to prepare for dinner. oh, by the way, Danisha’s looking for you. i think he want you to help him on his science project. please stop by if you have time” kata Mrs. Ashcroft.

“oh yeah.. Danisha.. sure! will do. tell Danisha i’ll stop by tomorrow, maybe around dinner” jawabku.

“thanks, Brandon” kata Mr. Ashcroft.

“hey, you guys are always welcome. it’s nice to be a helping hand. so i’ll see you guys later, bye!” kataku.

“bye!” kata mereka.

wow. tak banyak yang berubah sejak aku pindah dari rumah mereka setahun yang lalu. Mr dan Mrs Ashcroft itu dulunya homestay parents-ku waktu masih kuliah di MIT. kebetulan setelah kita berdua lulus, ya kita dengan penuh kesadaran langsung menyewa apartemen sendiri, soalnya mereka juga kayaknya udah begah denger kita kalo lagi ribut2 di kamar atas, project apapun itu yang lagi kita kerjain, hahaha.. jadi inget dulu si Danisha juga suka nimbrung kalo kita lagi ngerjain science project yang rusuh2. anyway, akhirnya aku sampe juga di rumah. baru jam 8:30. kayaknya sebelum melanjutkan FF XII, kalo mandi dulu seger banget nih..

entah kenapa malam ini di kamar mandi aku menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya. ah, gara2 ingat sama si Amelie nih. mencoba menggambar raut wajahnya di otakku. ok, ngga terlalu berhasil. cuma sedikit demi sedikit yaaah bisa lah. maklum tadi cuma sempet liat beberapa menit sebelum dia pergi dari breakfast corner di seberang coffee shop ku. wajahnya.. t shirt putihnya.. iBooknya.. terdengar suara orang lalu lalang di depan coffee shop.. lalu terdengar suara pintu terbuka.. lho? pintu terbuka? lagi2, tiba2 lamunanku buyar karena seseorang membuka pintu depan. ah, paling si Daryl baru pulang. eh, bentar deh. Daryl pulang? berarti ini jam 10 dong? buset. lama juga ya aku di kamar mandi.

“you home B?” sepertinya si Daryl kebingungan mencariku.

“in the bathroom!” teriakku.

“yo, i brought Sean with me, he’s spending the night over.” katanya.

“hey Brandon, still workin’ on that FF XII game?” tanya Sean.

“nah, he’s probably busy remembering that girl from the breakfast corner earlier this morning, right B?” kata Daryl.

“shut up, D!” teriakku.

Sean Bradley. Sean ini juga salah seorang temanku satu fakultas waktu di MIT. rumahnya emang deket banget sama tempat si Daryl fitness. hobinya motret. pokoknya kalo ke rumahnya, jangan liat2 koleksi kameranya deh. ada satu kamera yang bentuknya jadul banget, dan kalo dia sampe ngegep-in kita lagi ngeliatin kamera itu, sebelom kita sempet nanya pasti dia udah langsung berkoar2 soal darimana asal usul dia dapet kamera peninggalan kakeknya itu. such a fascinating story sih, sebenernya. tapi dengerin penjelasannya itu kayaknya lebih lama daripada dengerin playlist “All Songs” di iPod-ku. ah, pokoknya ribet deh. ok, berhubung Daryl udah pulang, dan aku paling males kalo dia ribut gedor2 pintu kamar mandi gara2 kebiasaannya yang suka kebelet boker mendadak, jadi mendingan aku buru2 keluar dari kamar mandi aja deh. setelah ganti baju dan beres2, aku nongkrong sama Daryl dan Sean di ruang tengah. yah, mereka lagi pada main Tekken 5. kayaknya FF XII nya ditunda sampai waktu yang belum ditentukan nih. cape deeeh.

“hey Sean, what’s with the world lately?” tanyaku.

“nothin’ just hangin’ around. hey, i got a couple of great shots from that motor show i went to last Friday, thought you might wanna take a look at it. it’s on my Powerbook. just gimme a minute, i gotta beat this stupid ass.” jawab Sean sambil main Tekken.

“who’re you callin’ stupid ass, you frickin’ little.. aaargh!!! rematch! i demand a rematch!” protes Daryl.

“tell ya what. why don’t you go to the practice menu, play with the dummy sandbag as your opponent, then you can come back challenging me in.. let’s see.. 2 or 3 days? if you’re good enough, that is, hehehe..” jawab Sean.

“you @#$%^&*?! show off!” kata Daryl. tapi tetep juga dia mainin practice-nya.

“so, wanna see my shots? there’s a lot of pretty girls here, too.” Sean menawarkan aku melihat foto2 yang diambilnya waktu liat motor show kemaren.

“nah thanks. i’m not really in the mood, hehe.. besides, i was gonna play FF XII before you two monkeys show up in my place.” jawabku.

“you mean one monkey show up in our place? and don’t forget the spend-the-night-over part. you’re not sleeping until i beat you boy!” protes Daryl lagi.

“damn! i gotta run to the bathroom. i demand a rematch!!” kata Daryl sambil berlari ke kamar mandi.

“he really need to see a doctor. i’m starting to think that it’s not a habit anymore, it’s an illness. definitely illness.” kata Sean.

“ah, just leave him be. c’mon let’s play.” kataku.

“you play Tekken? how come i never get to challenge you play?” tanya Sean.

“hehe.. you never asked.” jawabku.

“ha! i’ll fight your Asuka with my Nina, gyahahaha..” kata Sean.

“try me. just don’t cry if you lose.” kataku.

“we’ll see if your hands is as big as your mouth.” balas Sean.

tumben Daryl lama bener sih di kamar mandi. it’s 10:50 dan aku sudah melewati fight yang ke 25 nih. berarti kali ini kayaknya dia bener2 sakit perut tuh, gebleg. malam ini hujan lumayan deras. sampai2 aku terpaksa harus menutup pintu balkon soalnya hujannya mulai masuk2 ke dalem ruang tengah, anginnya juga lumayan bikin merinding. have i ever told you that i really like when it’s raining? yup. aku suka sekali suasana hujan. tiap rintik hujan yang menetes bunyinya seperti musik relaksasi di telingaku. saat2 kaya ini paling enak nulis blog, sambil ditemenin lagu2 di playlist “Rain” di iPod-ku, hujannya jadi makin berasa gimanaaa gitu.. wah kalo lagi hujan tiba2 berubah jadi mellow gini sih. jadi pengen menyendiri dan bercinta dengan laptopku. nulis blog dulu ah. sorry Sean, sepertinya dikau terpaksa main sendirian, hahaha.. bodo ah, lagi egois, lagi mellow.

“hey, i’m a bit sleepy, so i think i’ll crash first.” kataku.

“fine, but careful, this means that you’re letting me practice my skills. don’t blame me if i become harder to beat.” balas Sean.

“you still have the guts to say that? after i won 20 fight out of 25? right. in your dream, hahaha..” jawabku lagi.

“hahah.. c ya tomorrow B.” kata Sean.

“later dude.” kataku.

aku pun masuk ke kamar. kuambil laptop, colok kabel powernya ke outlet di tembok. ups, lupa pasang iPod di speaker dock. yup. pasang playlist “Rain”. lagu pertama langsung menyerang pikiranku dengan mantapnya. Shimokawa Mikuni - Mou Ichido Kimi Ni Aitai. waduh, artinya dalem gila, pengen ketemu kamu sekali lagi. makin kepikiran Amelie nih. ah iya, besok kan ketemu lagi, hmm.. nulis blog dulu deh. walaupun sepertinya hujan makin membuatku merasa mengantuk, tapi jari2 tanganku tidak mau berhenti mengetik. sampai akhirnya tanpa sadar di tengah2 aku menulis, persis di kata itu, aku berhenti sejenak, berpikir, dan tanpa sadar aku terlelap. blog yang barusan aku tulis belum sempet selesai dan di post, soalnya tulisanku berhenti di sebuah kata. “Amelie”.

Saturday, November 25, 2006

you never asked | part one

aku berdiri di depan, memandangi orang2 yang lalu lalang. ada seorang ibu yang menggandeng anaknya, terlihat gembira sekali. sang ibu sesekali berbicara kepada anak itu, dan anak itu menjawab sambil tertawa dan meloncat2. riang sekali. di sudut sana ada seorang kakek yang tengah bercanda dengan cucunya. menyenangkan sekali melihat mereka tertawa lepas. namun hal itu sepertinya takkan pernah terjadi dalam hidupku. hari ini tak banyak pelanggan yang datang. mungkin karena bukan hari libur. yah aku juga tidak pernah selalu berharap kedai kopi kecil ini selalu penuh pelanggan kok. sesekali kembali kulihat sekeliling. hey. ada seseorang yang memaksa mataku terus menatap kesana. seorang gadis, hmm mungkin kira2 seumuran denganku, t shirt putih, celana jeans, dan sedang menikmati sarapan sambil mengetik di laptopnya. entah apa yang sedang dia kerjakan. aku bertanya2. siapa ya dia? penasaran. tiba2 konsentrasiku buyar, hahaha. aku dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.

"hey, c'mon, stop trying to attract new customers with that look on your face, heheh.. oh, check table 4, the guest is leaving shortly" kata Daryl.

Daryl ini temen satu apartemenku. kerjaannya saban hari pulang dari kedai pasti fitness mlulu. udah berapa minggu ini dia nyetanin supaya aku mau nemenin dia. oh iya, by the way, ehm. i haven't got the time to introduce myself. namaku Brandon, Brandon Ruffian. setahun sudah setelah lulus dari MIT, akhirnya bisa juga mewujudkan cita2 yang dulu cuma berakhir sebagai tugas kuliah yang dibubuhi tanda A+. setelah lulus, aku membuka kedai kopi di daerah dekat2 kampus. eits. ini bukan kedai kopi biasa. di tiap meja ada monitor touch screen yang terhubung dengan server di kasir. jadi tamu2 bisa langsung memesan dari meja, tanpa harus memanggil waiter. bill nya juga bisa diprint dari meja langsung. sistem ini lengkap juga dengan member system, jadi tamu yang sudah jadi member bisa login dengan username dan password untuk bisa dapet diskon. ya tentunya ada membership annual fee yang harus dibayarkan. ok, enough with this high tech stuffs.

"what're you doin' out here anyway? looking for babes?" tanya Daryl sambil ikutan celingukan.

"didn't see any good looking babe around here.." tambahnya.

"you stupid ass. look over there. 2 o'clock sharp. white tees, jeans, a cup of coffee and a muffin. not to mention her iBook there." kataku.

"THAT babe? oh you gotta be kidding me man. alright. tell ya what, you handle table 4, and then you come back here, and just see what happens. go ahead. shoo shoo, let the pro show you how it's done." kata Daryl sambil berjalan ke arah berakfast corner di seberang jalan.

what the hell lah.. ya sudah, aku handle table 4 dulu. tapi ah, aku malas membereskan cangkir2 dan piring2 kotor itu.

"hey Larry, handle this table for me will ya?" kataku pada Larry.

Larry adalah salah seorang pegawai di kedaiku. orangnya cukup ramah dan ngga banyak protes kalau disuruh2, hahaha.. lalu setelah si bapak itu meninggalkan kedaiku, aku langsung berlari ke luar. apa sih maksudnya si Daryl. aku makin penasaran. hah? ternyata si Daryl lagi ngobrol sama cewek itu. wah kampret. eh tapi kok dia nunjuk2 ke arahku? lalu si cewek itu melirik ke arahku. aku melambai. entah apa yang ada di pikiranku sampai aku reflek melambai pas banget saat cewek itu melirik ke arahku. aku tidak berpikir dua kali. ya sudah terlanjur. tak lama kemudian si Daryl terlihat ingin menyudahi percakapannya dengan cewek itu. lalu dia menghampiriku, membawa sebuah kertas bertuliskan nomer, sepertinya nomer telepon.

"you better be free tomorrow. congratulations. you just got yourself a date. 10 o'clock sharp. the name's Amelie. Amelie Ashcroft. and that's her mobile phone number" kata Daryl.

"wait a minute. Ashcroft? wasn't your name Daryl Ashcroft? you don't mean she's your other sister?? you never told me you--" belum selesai aku bertanya, Daryl sudah memotong ucapanku.

"not blood-related-sister you dumbass. you've met my sister Danisha, alright. Amelie's my cousin. happen to have the same last name, cos my mom had a twin sister, remember?" jawab Daryl.

"why don't you told me in the first place that you knew her?" tanyaku.

"you never asked" jawabnya singkat.

"tch. fine. well, what did you said?" tanyaku.

"i just said this"

"hey, that's a friend of mine, his name's Brandon, i think he's interested in you, d'you mind if he wants to see you?"

"and then she said"

"shoot, i don't mind at all, after all, it's been a while since i had a relationship. well, you know i broke up with Eddie 3 months ago. and i'm completely over him. besides, he's kinda cute though. tell him i'm available tomorrow at 10, and here's my number"

"you gotta be kidding me." kataku.

"relax. hey, whatever. you get yourself a date for tomorrow. for now, get back to work."

"you mean, YOU get back to work. [sambil mengarahkan jari telunjuk ke muka Daryl] shouldn't i be the one to tell you that?"

"hahaha.." Daryl tertawa.

setelah itu aku melanjutkan kerjaan di kedai sampai kira2 jam 6 sore. yah, tak banyak tamu yang datang. lumayan lah. akhirnya seperti biasa, jam 6 sore aku beres2 dan tutup kedai.

"you're coming to the gym with me tonight? a mile or two on the treadmill wouldn't hurt." tanya Daryl.

"nah, i wanna continue playing Final Fantasy XII. lots of level to catch up. besides, i gotta prepare myself for tomorrow's date, hahaha.. so i'm sorry i'll have to skip your offer, again." jawabku.

"fine. suit yourself. i'll probably be back at 10 PM. want me to bring you anything from Jesse's?" tanya Daryl.

"no thanks, i'm cool. still got cans of Pringles and cokes on my fridge" jawabku.

"cool. i got a bone to pick at the gym, so i'll c ya later." tambah Daryl sambil mengacungkan jempol.

"cool." kataku.

Tuesday, November 14, 2006

there and back again

the departure

gw ngga tidur. pagi2 banget jam 5 masih melek di depan iMac di kantor. tapi akhirnya setelah meng-klik tombol “Burn DVD” di DVD Studio Pro, selesailah itu project Miranti Windu. tinggal masalah delivery ke rumah. barusan jam 2 pagi si uut nelpon call center garuda, pesen tiket ke palembang, pergi-pulang. yak positif lah kita berangkat liputan ke sana. berhubung tadinya mau ngejar flight jam 7, akhirnya berangkat ke airport jam 6 pagi, tapi karena kelihatannya ngga sempet, jadi ya ngambil flight yg jam 10. akhirnya ke airport cuma ngambil tiket doang. balik ke studio bentar tapi ternyata mobil gw ngga jadi dipinjem nyokap. yaudah, gw bilang sama Torida “ini kunci mobil saya taro di mobilnya uut aja ya, ngga usah dibawa, ngga jadi dipinjem kok, jadi biarin taro sini aja.” lalu gw sempetin ambil sepatu di mobil gw terus cabs lagi. ya iyalah masa naek pesawat pake sendal. mokal gila. around 9:30, kita check in dan ngurusin segala macem. salah satu tas gw emang sengaja gw titipin bagasi aja, soalnya isinya baju doang, ngga penting lah hahaha.. sampai akhirnya boarding jam 10an. not too many stories to tell here. just sit down, strap in, and shut up.

the arrival

it was a rough touchdown. gara2 cross wind dan asap yang masih ada di sekitar bandara, kita terpaksa mendarat dengan sangat tidak enak. sampe pilotnya aja mau minta maaf saltingnya minta ampun. ada ibu2 yang marah2 “gimana sih ini, pilotnya goblog banget. besok2 saya ngga mau naik garuda lagi deh.” “bu, ibu masih mending, saya bentar lagi musti naik helikopter..” (lol.) sekitar jam 11:30 kita sudah beres2 dan menunggu jemputan dari PT. ATS di palembang. tidak lama kemudian jemputan datang, lalu kita dibawa ke Base Ops. disana sebelum mengudara (cieh..) kita makan siang dulu. setelah itu briefing singkat, lalu gw ngambil beberapa stock shots, and then we’re ready to go airborne. the time was 0200 hours. ada 4 heli yang bakal terbang hari ini. 3 buat madamin api, 1 lagi yang gw naikin, buat ngeshoot. sebelum berangkat, salah satu petugas yang ada disana mengikat gw pake alat2 buat manjat gunung (yah apalah itu namanya,climbing gear..) si uut juga diiket, hahaha.. biar ngga jatoh kali ya, serem amat sih.. gw kebayang gitu kalo sampe jatoh. hiii.. knock on wood dah. setelah heli pemadam yang lain mulai mengudara satu persatu, baru deh helikopter gw bersiap2 untuk melayang di udara.

the airborne

rotor helikopter mulai berputar, makin kenceng putarannya, makin ngga kedengeran si uut teriak2 apa. toh gw juga pake headset yg ada radionya, sementara si uut ngga pake, kesian deh, pulang2 jadi budek gitu dia, hahaha.. selama di atas, gw sibuk ngambil gambar2 stock shots, and it’s really cool to be airborne. sumpe de, seru abisss. untung sih dibayarin, hahaha.. kalo disuruh bayar sendiri, avtur nya aja 20 juta, blom pilotnya, blom maintenance cost nya, widih.. emangnya gw berak duit apa?

the touchdown

setelah kurang lebih 1 jam mengudara, kita sampe di darat lagi, udara panas mampus. bener2 ngga kerasa waktu di atas tadi, soalnya banyak angin, jadinya ngga terlalu berasa panas. itupun padahal udah sekitar jam 4 kurang, masih panas juga. mulut gw kering gila. secara pas di atas tadi gw diterpa angin dari berbagai arah gitu ya.. tapi overall cukup menyenangkan. dan minum es sarang burung di kantin sebelah rasanya bener2 seperti menyiram tenggorokan gw dengan air lelehan es dari kutub selatan (atau utara, well, who cares lah..) es the manis nya juga jadi berasa super spesial enak gitu.. ngga lupa beberapa batang rokok menthol juga ikut menemani istirahat sore kita setelah touchdown. biar tambah dingin. ngga lama kemudian, kita cabut ke hotel Aston buat bener2 istirahat.

the treat

sampe di Aston kira2 jam 5 lewat2 dikit. langsung check in, dapet kamar 1602. lantai 16, persis abis keluar lift, tinggal hadap kiri, grak! ketemu deh. masuk kamar, nyalain ac, waaah dingin. tapi belum enak kalo ngga mandi dulu. yaudah, suit deh, sapa yg mandi duluan. udah suit, damn. gw kalah, terpaksa deh gw merelakan si uut merawanin kamar mandinya. but then again, dia ternyata terlalu cape buat bangun dan mandi, so the shower is mine.. gyahahahahaha.. abis itu gw tepar. asli parah bgt teparnya, bangun2 jam 11, gara2 kelaperan, hahahaha.. pesen makan ke room service, udah kelar makan, ya tidur lagi, hehehe.. besoknya kira2 jam 10an kita sarapan di lantai 17, terus dari situ nyobain fitness centre sama saunanya Aston palembang. not bad, cuma si uut gila, kuat amat sih di dalem sauna, gw aja udah mo pingsan gara2 kepanasan, kalo ngga sambil keluar2, mungkin gw udah mateng di dalem. abis itu kita ngopi2 sambil ngerokok di poolside café. tumben kok sepi ya? ngga banyak tamu kayaknya hari2 gini. mungkin pada males ke sini kali ya, secara kota palembang emang lagi agak2 foggy gara2 kebagian asap hasil pembakaran hutan itu. oh well.. dari situ jam 2 siang kita check out.

the return

setelah beres2 check out, berhubung masih jam 2:30 dan flight balik ke jakarta dapetnya yang jam 7:15. berarti agenda selanjutnya adalah jalan2. dan kita bener jalan2 muter2 ngga jelas. masuk2 mol, padahal di jakarta juga ada. pusing deh gw. setelah kira2 puas melihat2 isi Palembang Indah Mall (wew kalo disingkat jadinya PIM juga ya? hwahahaha..) akhirnya cabutlah ke bandara Sultan Mahmud Badarudin II. sampe disana langsung check-in aja lah, males juga nunggu di luar, mending nunggu di dalem, bisa duduk2 sambil minum makan dll dll. eh sialnya korek gw disita. untung pas di dalem boleh minjem korek sama mbak2 yang di café, hehehe.. jadi ngga basi deh nunggunya. jam 7 kurang dikit, kita mulai dipanggil masuk ke pesawat. kita langsung boarding, ngga lama kemudian, pesawatnya take off.

there and back again

jakarta. kembali ke peradaban. setelah menunggu cukup lama di bagage claim, kita langsung cabut pulang. berhubung ngga dijemput sama Torida, ya kita naik taksi taksian. 150 ribu dari bandara sampe pondok indah. who cares lah. hayok tarik jabrik. sampe di rumahnya uut kira2 jam 11 malem. masih inget kunci yang gw titipin ke Torida, gw suruh taro di mobilnya uut? semaleman gw nyari2 itu kunci, ngga ketemu. alamak pusing 7 keliling gw. mampus deh kalo ternyata dibawa Torida. udah muter2 ke studio, ke rumah lagi, tanya ke pak karso, ba’i, ngga ada yg tau juga.. akhirnya setelah kecapean, gw tidur di rumah uut, lha wong ngga bisa pulang, kunci mobil gw blm ketemu. akhirnya paginya gw ngubek2 mobilnya uut lagi dan, eureka! alhamdulillah akhirnya ketemu juga.. ternyata ada di laci yg agak2 ngga keliatan gitu kalo malem.. maklum, mata gw juga rada sliwer kalo menjelang hari gelap. asiiik, bisa jalan2 pake karimun lagi deh, hihihi.. ayooo back to studio! uuugh, deadline mepet nih..

[Bondan, Selasa 14 November 2006, 11:04 AM, there and back again]

Tuesday, November 07, 2006

untitled | maliq n d'essentials

ketika
kurasakan sudah
ada ruang di hatiku
yang kau sentuh

dan ketika
kusadari sudah
tak selalu indah cinta
yang ada

mungkin memang
ku yang harus mengerti
bila ku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku

adakah ku singgah di hatimu
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit di hatimu

bilakah ku mengganggu harimu
mungkin kau tak inginkan adaku
akankah ku sedikit di hatimu

bila memang
ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumiliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku

kau yang ada
di hatiku

bila cinta kita takkan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku
singgah di hatimu
dan bilakah kau tahu
kaulah yang ada di hatiku

kau yang ada di hatiku
adakah ku dihatimu

------------------------------
lagu lama, cuma lagi nonjok aja huahahaha..
[Bondan, Selasa 7 November 2006, 11:20 PM, where did it all went wrong?]

Thursday, November 02, 2006

catatan antara sepuluh dan sebelas | writing the book

waaah.. saking sibuknya saya mempersiapkan "the masterplan" beberapa hari yang lalu, sampai lupa menulis ini setiap berganti bulan. mari mengingat apa saja yang terjadi bulan ini.. ok, let's see.. "sepuluh" kali ini benar2 ajaib buat gw. bertemu dengan banyak orang baru membuat gw lupa akan masalah2 yang sedang gw hadapi. sibuk sih tetep. tapi untungnya masih menyempatkan waktu untuk menghubungi teman2 yang tercecer. memulai sesuatu yang baru dari sisa2 yang terbuang memang ngga segampang membalikkan telapak tangan. tapi gw tetep selalu berusaha buat do the best, and pray for the rest. mungkin sedikit demi sedikit gw bisa membuka pintu dan jendela yang sampai sekarang masih tertutup. memang tidak rapat, tapi hanya sedikit celah yang terbuka, dan angin segar sesekali berhembus dari sana.

ada satu hal yang sangat menjadi perhatian gw di bulan ini.. "buku baru" yang baru ditulis beberapa halaman, mudah2an masih bisa ditulis sampe halamannya abis dan nanti ditambahin halamannya.. gw masih berusaha untuk ngga menulis setiap hari.. takutnya nanti bukunya malah penuh tulisan ngga penting dan ngga enak dibaca, hahaha.. yang bisa gw lakukan selama ini ya tiap hari cuma lihat cover depannya aja. tapi tadi pagi udah menyempatkan menulis satu halaman lagi. wah lupa bilang makasih sama mas2 di florist, dah dikasih diskon mawarnya, hahaha.. ah sepertinya bulan ini pun melulu hanya tentang dia. ngga banyak cerita yg lain. ada seseorang yang barusan membahas soal ketegasan sama gw. bukannya gw ngga tegas atau gimana, but i'm trying not to be too pushy. yah, beri sedikit waktu, nanti kan pasti terjawab. anyway.. i've sound what's on my mind, i've made my choice, and i'll stand by my decision. kalo soal ketegasan, that's all.. at least for now.. uh, musti beres2 dan balik ke rumah, studio udah sepi. Save Room nya John Legend kayaknya layak masuk ke Repeat List di iPod gw nih. pas setelah Starlight nya Muse. balik ah.

[Bondan, Kamis 2 November 2006, 10:15 PM, menunggu saat untuk menulis halaman berikutnya]

Wednesday, November 01, 2006

seperti batu



seperti batu
diam bisu

tak terlihat mata
tak didengar telinga

acuhkan saja aku
aku tak marah padamu

pergi saja lagi
aku tak akan benci

tendang aku sekuat tenagamu
aku tak akan berbalik menghantam kepalamu

lempar aku ke dalam laut jauh jauh
aku tak akan naik dan menarikmu hingga jatuh

sebenarnya aku iri padamu
pada kebebasan dan keceriaanmu

sedangkan aku tetap terdiam disini
hanya menunggumu melihatku kembali

namun bila kau sudi
ambil batu ini

dan pajanglah di rumahmu
cobalah kapan kau mau

bondanrastika@1/11/06 [buahpikiranyangtakpentingpukultujuhpagi]