Thursday, December 27, 2007

you never asked | the hidden part

"Ndri, gue cabut ya?" kataku.


"ok man, see you tomorrow." kata Andri.


"sip." balasku.


aku pergi dari rumah Andri, kira2 jam 6. ya.. setengah 7 deh. langsung jalan ke rumah Kenichi, kayaknya belum kemaleman deh.. aku menyusuri jalan arteri pondok indah yang lumayan macet. dan sesekali mengumpat, kenapa sih busway keparat ini dibangun disini..? bikin tambah macet aja. karena bosan, aku mengeluarkan handphone.. kemudian menekan speed dial 2.. terdengar nada sambung..


"halo, eh, lo dimana?" tanyaku.


"eh gue lagi di TA" jawabnya.


"oh, lg ngapain?" tanyaku lagi.


"ngga sih, abis dari kantor, lagi jalan2 aja, eh gue lagi sama temen gue nih, ntar aja telpon lagi ya?" balasnya.


"oh ok deh.." jawabku.


dan aku menutup telpon.. kalau kalian semua pada penasaran barusan itu siapa, nanti ada kok penjelasannya, hehehe.. kemudian, kembali menghadapi jalan arteri yang macet berat.. setelah sampai di rumah Kenichi, aku kembali mengeluarkan handphone.. ya tentu saja untuk menelpon dia. memberi tahu bahwa aku sudah memarkir mobilku di depan rumahnya.


"halo, Ken, gue udah di depan rumah lo nih." kataku.


"eh, iya, siapa nih?" tanyanya.


"buset, ini gueeeh, Brandon." kataku.


"HAH? ya oloooh Be, lo didepan rumah gue?? aduuuh gue baruuu aja mo cabut. lo ngga telpon gue dulu sih, gue pikir lo ngga jadi kemari Be." jawabnya kaget.


"waduh, mo cabut kemana lo?" tanyaku lagi.


"ke citos. ada temen gue baru dateng dari australi, pengen ketemu dia." jelasnya.


"ooh yaudah deh ngga papa, gue pikir lo dirumah, hehe.. abis tadi lo bilang kan malem ini ngga kemana2. yaudah deh gue cabs lagi aja kalo gitu." jawabku.


"ah serius lo, ngga enak gue jadinya." katanya.


"ngga papa kok, lain kali aja gue pinjem DVD nya." kataku.


"sori banget ya Be, serius dah gw ngga tau lo mau kemari, soalnya tadi gw telpon hp lo ngga aktif. lagian temen gue dateng--" jelasnya.


"iya tadi hp gue lagi di charge, nevermind.. gue cabs yak?" potongku.


"trus lo mau kemana nih?" tanyanya.


"gampang lah, paling gue ke tempat gebetan gue." jawabku.


"beuh. sejak kapan lo punya gebetan? siapa? kok gue ngga tahu, kok lo juga ngga pernah cerita ke gue sih?" tanyanya.


"well.. you never asked.. udah ah gue cabut ya? takutnya ntar kemaleman." jawabku.


"hahahah.. ok deh ok.. sori banget ya Be." katanya.


"yo, ngga papa." jawabku singkat.


dan kemudian aku kembali menyalakan mobil. aku mengeluarkan handphone sekali lagi. kemudian menekan tombol speed dial 2. ya, aku mencoba menghubungi Priscilla kembali. terdengar suara operator..


"nomer yang anda tuju sedang sibuk.." terdengar suara si mbak-mbak voice mail.


kutunggu 5 menit.


kucoba sekali lagi.


"nomer yang anda tuju sedang sibuk.." si mbak-mbak voice mail itu menjawab lagi.


sekali lagi dapet piring nih, pikirku.


hmm.. she's on the phone. coba lagi deh, nanti. aku sampai di perempatan permata hijau. suasana jalan cukup sepi. aku mencoba menelpon sekali lagi.. masih sibuk.. sepertinya aku tak punya pilihan lain selain langsung mengarahkan mobilku ke karawaci. mudah-mudahan Priscilla belum pulang. setidaknya masih di jalan, itu harapanku.. suasana jalan yang sepi membuatku merasa sangat sendirian, kesepian. biasanya kalau aku sedang kesepian, aku nyetir. ya nyetir kemana saja kemanapun roda ban mobilku berputar. saking ngga ada kerjaan, aku pernah nyetir jam 1 malam hanya untuk mengitari tol dalam kota. sambil menyetel lagu yang membuat suasana semakin menghanyutkan. yang membuat dada rasanya seperti ditusuk seribu jarum. sesak, sakit. tapi asalkan setelah itu aku bisa menangis dan melupakan semuanya, tak apalah. aku membuka phonebook di handphone, mencoba menghubungi temanku yang lain, untuk sekedar ngobrol dan curhat, menemani perjalanan yang sepi ini. ah iya, sudah lama aku ngga nelpon Utha. kucoba menekan tombol dial. tapi ternyata handphonenya ngga aktif juga. list nama di phonebookku sudah habis, dan tak ada satupun yang bisa aku telpon untuk curhat. aku bingung. sama siapa lagi aku bisa curhat? oke. aku bukan orang yang mau menyesal kemudian dan berandai andai, "bagaimana kalau.." atau "seandainya saja.." jadi aku langsung tancap gas dan ngebut ke karawaci. mobil kupacu kencang dan tanpa sadar aku sudah memasuki gerbang tol karang tengah. there's no turning back now. masih jam 8, mungkin masih ada harapan Priscilla belum sampai di karawaci. aku tak peduli apapun outcome nya nanti, yang penting sampai disana dulu deh.


dalam perjalanan di tol setelah melewati karang tengah, bayangan masa lalu mulai mengisi benakku. aku sempat berpikir bagaimana caranya untuk bisa mendapatkannya kembali. this part of my life, i call it "being selfish". ya, ini bukan tentang dia, tapi tentang aku. aku butuh dia. untuk menemani hari hariku. mengisi kekosongan hatiku. entah kenapa lagu "john mayer - back to you" yang dari tadi kuputar tak bosan bosannya aku dengarkan berulang ulang. jatuh cinta? ya, mungkin. aku sendiri tak tahu. tapi yang pasti aku butuh dia. itu saja sudah cukup untuk jadi alasan kenapa aku ingin kembali padanya. bayangan dari tahun-tahun yang lalu terus menghantui. tahun pertama, aku mendapatkan ciuman pertamaku darinya. tahun kedua, ulang tahun ke 17 yang tak akan pernah kulupakan. tahun ketiga, kebersamaan kita di kampus. tahun keempat, dia melanjutkan S2 di australia. tahun kelima, saat aku kembali ke rumah, tiba tiba dia sudah menunggu di depan rumah, ternyata dia pulang dari australia. tahun ke enam, dia kembali ke indonesia untuk selamanya, tapi kita malah berpisah. dan ini adalah tahun ketujuh, hampir memasuki tahun kedelapan sejak aku berpacaran dengannya. pikiran-pikiran itu membuatku memacu mobilku makin kencang. hingga akhirnya sampailah aku ke karawaci. aku memarkir mobilku di benton junction. kenudian beranjak ke coffe bean and tea leaf. aku memesan tea latte, english breakfast. kemudian mencari tempat duduk di luar, supaya bisa merokok. untung malam ini tidak hujan, pikirku. aku membuka laptop, ah ada wi-fi gratis, aku pun menyalakan yahoo messenger, kemudian mencoba menelpon Priscilla sekali lagi..


"halo." sapaku.


"halo.." jawabnya dengan nada agak mengantuk dan capek.


"dimana lo?" tanyaku.


"gue udah di rumah.." jawabnya dengan suara pelan.


"oh.. ok.." kataku.


"eh nanti gue telpon lagi ya.. bentar." katanya.


"ok.." jawabku singkat.


aku terdiam sejenak. ternyata Priscilla sudah sampai di rumah. lalu apa yang aku lakukan disini? seperti orang bodoh. yup. this part of my life, i call it "being stupid". ditemani sebuah laptop, dengan kondisi baterai penuh. sebuah koneksi internet wi-fi gratisan, yang kadang putus-nyambung. secangkir tea latte panas, yang sepertinya akan segera dingin karena udara malam ini dingin sekali. sebungkus rokok, yang apinya harus kusambung terus karena aku lupa membawa korek, tertinggal di mobil. dan iTunes, dengan lagu "john mayer - back to you" yang kudengarkan lagi di laptop dengan headset. kecewa? mungkin. sedih, pastinya. sudah lama sekali aku tidak merasakan perasaan seperti ini. seperti ditusuk tusuk seribu jarum. ya seperti yang sudah kukatakan tadi. mungkin setelah ini aku akan kembali menyetir, tanpa tujuan. hanya menyetir dan mendengarkan lagu keras-keras, sampai akhirnya aku bisa menangisi ini semua, dan melupakannya. tak apalah. aku sempat chatting dan curhat dengan Cynthia, temanku yang sekarang sedang di australia, melanjutkan kuliah disana. hey, thanks for being there for me when i really need someone. awas lu kalo balik kemari ngga ketemu gue. dosa 7 turunan lo. hahaha.. selagi aku menulis tentang ini, rokokku sudah habis sebelas batang, dan aku mulai menyalakan batang keduabelas. udara makin dingin. aku melirik handphoneku. tak ada missed calls, tak ada sms. kosong. sepi. seperti suasana meja dan kursi coffe bean yang aku duduki malam ini. tak ada orang lain. hanya laptop, tea latte, handphone, iPod, dan rokok. oh iya, kunci mobil. hanya barang barang itu yang menemani. dan sepertinya akan segera aku bereskan karena internet wi-fi gratisan itu juga sudah dimatikan, bistro delifrance sepertinya sebentar lagi akan tutup. sama halnya dengan rokok keduabelasku yang sebentar lagi tutup, alias habis. huff.. duabelas batang rokok kuhisap dalam waktu kurang lebih satu jam..


tanggung ah, sebentar lagi tulisan ini akan selesai. jadi aku menyalakan rokok ketigabelas. expectation hurts sometimes. ibuku sering bilang, "kamu jangan suka berharap terlalu tinggi, nanti kalo jatuh, sakit." yah semua orang juga tahu tentang itu, tapi mereka masih berharap toh? jadi aku pikir tidak ada salahnya berharap. harapan akan terwujud bila kita berusaha, tapi akhirnya Tuhan yang menentukan. memang kadang kejam, tapi itulah yang terbaik untuk kita. kadang apa yang kita pikir baik menurut kita, belum tentu baik menurut Tuhan. mungkin kali ini aku kurang beruntung, tapi masih ada besok, dan lusa. who knows i might get lucky? shit. udara makin dingin, rokok ketigabelasku habis, tea latteku makin dingin. dan ini sudah jam 10:45. sudah ah, sambil aku menyalakan rokok keempatbelas, sebaiknya aku segera beres beres. aku menyalakan wi-fi laptopku untuk melihat apakah ada wi-fi gratisan lainnya yang bisa aku gunakan untuk mem-post tulisan ini. ternyata tidak ada wi-fi gratisan lagi. semuanya sudah dimatikan. oh well, mungkin aku post tulisan ini nanti saja dari rumah. baterai laptopku masih tersisa 30%. rokokku masih tersisa 6 batang, lumayan lah untuk teman di perjalanan nanti. dan tanpa kusadari lagu "john mayer - back to you" ternyata sudah kuputar 46 kali. entah sudah berapa kali hitungannya di iPod ku, soalnya sudah kuputar sejak tadi di mobil. oke. rokok keempatbelasku habis. aku mematikan rokok, menghabiskan tea latte, dan beres-beres, and this time it's for real. i'm outta here..


[Brandon Ruffian, Karawaci 26 Desember 2007, 10:50 PM]

cigs remaining : 6 unit.

tea latte : finished.

battery life : 25%.
weather : freezing.