Monday, May 14, 2007

you never asked | part seven

aku berjalan keluar coffee shop. sudah jam 4 sore. lebih baik aku buru2 pergi ke rumah Mr. & Mrs Ashcroft. lumayan juga sih makan malam gratis. siapa juga yang mau nolak. sepertinya jalan kaki dari sini ke rumah itu cukup 1 jam. jadi aku bisa sampai disana pas jam 5 sore, pikirku. hmm.. kira2 si Danisha mau minta bantuin apa ya? aku jadi ingat, dulu aku dan Daryl pernah jalan kaki dari kampus sampai rumahnya. gara2 mobil warisannya itu mogok di parkiran kampus. dan Honda Civic tahun 1993 itu juga nyaris bikin kita nginep di kampus. waktu itu Daryl sangat panik, dan kalo Daryl lagi panik mukanya akan terlihat sangat bodoh. setelah 3 jam mengutak atik mesin mobilnya, ya dengan ke-sok-tahuan Daryl tentunya. (orang IT kok nyoba2 jadi orang bengkel.) akhirnya dia menyerah dan kita berjalan kaki pulang ke rumahnya. soalnya waktu itu aku masih menumpang di rumah Mr. & Mrs Ashcroft. kalau tidak salah beberapa bulan yang lalu akhirnya mobil itu dijual. padahal interior dan eksteriornya lumayan rapi, untuk ukuran mobil yang sudah berumur hampir 15 tahun. warnanya putih dengan strip hitam di tengah2 body nya. persis seperti mobil yang ada di pinggir jalan itu. eh? kok mobilnya berasap? aku mendekati mobil itu, aku tak bisa melawan keingintahuanku akan apa yang sedang terjadi. tunggu dulu.. mobil Daryl yang dulu ada stiker MIT nya di bagian kaca belakang.. hmm? benar ini stiker MIT.. lalu siapa yang mengendarai mobil ini? yang pasti bukan Daryl ataupun Mr. Ashcroft. tidak mungkin. kalaupun benar ini mobilnya Daryl yang dulu, mobil ini sudah dijual ke orang lain. aku melihat ke bagian kursi pengemudi. hmm.. kosong. tidak ada orangnya. hmm? sepertinya aku mengenali tas itu.. oh my god! itu kan tasnya Amelie! aku yakin sekali karena tadi dia membawa tas itu. spontan aku langsung menelpon si pemilik mobil ini. ya, Daryl.

"hello, D. did you remember your civic?" tanyaku.

"yeah, but what's with that question all of a sudden?" jawabnya agak bingung.

"cause i saw it. in fact, i'm looking at it right now." jelasku.

"yeah, so?" jawabnya, masih terdengar agak bingung.

"it's wrecked. looked like it went to an accident just now, the engine was still covered in smokes." kataku.

"WHAT!! did you said it was wrecked!?" jawabnya, aku harus menjauhkan telepon itu dari telingaku, hampir saja telingaku pecah mendengarnya.

"yup, no doubt about it. and one thing that's been bothering me." kataku.

"well, what is it?" tanya Daryl.

"Amelie's purse was inside. that's one more last thing i'd be doubting." jawabku.

"well, you see. when my dad decided that we should sold the car, Amelie somehow heard it. and then she bought it." Daryl menjelaskan.

"so it IS Amelie's car that i'm looking at?" aku memastikan.

"yes, no doubt about it as well." jawabnya. suaranya terdengar yakin sekali.

"and why in the world you never told this to me?" balasku.

"i just thought.. you never asked.." jawabnya singkat.

"tch. i'm going to hang up now, think you had an idea where she could have been brought to? a hospital or medical center maybe?" tanyaku.

"hmm.. where are you now?" balasnya.

"just passed the Vassar St. junction." kataku.

"have you tried going to MIT Medical Center? it's near where you are, why don't you try to look for it. oh, and.. i'll be there as soon as i can too." jawabnya.

"great. i completely forgot about that building. thanks D." kataku.

"i'll look out for the car, you just worry on Amelie, 'kay?"

"ten-four. roger that. let's mosey."

"ten-four? lets mosey? what the? [phone hang up] argh, dammit you B. yo Sean, trouble big time. we gotta run." kata Daryl pada Sean.

"aye cap. where to?" tanyanya.

"Vassar St. junction" jawab Daryl.

"right behind ya." jawab Sean singkat.

oh my god. aku tak bisa berhenti membayangkan apa yang terjadi pada Amelie. kalau dilihat dari kerusakan yang terjadi pada mobil itu, bagian pengemudinya memang tidak seberapa parah, tapi bagian kanannya seperti habis diterjang truk yg besar sekali.. mudah2an kejadiannya bukan seperti itu, menyeramkan sekali.. sambil berjalan menyusuri Vassar St. menuju MIT Medical Center aku mengetik sms untuk Mrs. Ashcroft. Sorry ya Danisha, aku ngga bisa bantuin kamu malam ini.. dan aku juga harus skip tawaran dinnernya. duh. padahal kantong lagi kosong, kan lumayan, pikirku dalam hati.

Hi, Mrs. Ashcroft, first of all i'm terribly sorry. i'm afraid i can't come to your house tonight. please tell Danisha too, i'm sorry. there's been an urgent matter. i'm sure you knew Amelie Ashcroft. well, i just met her this morning, and unfortunately she had just ran into an accident. i haven't know all the details yet, but i'm searching for her right now. i'm going to MIT Medical Center. Daryl and Sean are on this too. they're going to Vassar St. junction to look after the car. that would be all for this matter. i promise i'll make it up later on another day. send my best regards to Mr. Ashcroft and Danisha.

aku mengetik sms sambil jalan, dan kadang2 berlari kecil. jadi yah.. maklum aku jarang sekali melihat ke depan.. sesekali aku tak sengaja menabrak orang yang ada di depanku, dan mereka berteriak "hey! watch where you're going!" sementara itu aku terus berjalan menuju MIT Medical Center. ok, sms sent. dan pas sekali aku sampai di MIT Medical Center. sepertinya aku harus menyeberang jalan. tanpa berpikir panjang aku menyeberang jalan. di tengah2 penyebranganku, terdengar suara ban mobil mencicit. ok, err.. suaranya semakin dekat.. OH MY GOD! aku melihat ke sebelah kananku, dan sepertinya aku tidak sempat menghindar. dammit. apa aku juga akan mengalami kecelakaan? mobil itu semakin dekat, semakin dekat, bunyi remnya semakin kencang. sampai akhirnya bunyi itu berhenti tepat di depan kakiku. bempernya nyaris bersentuhan dengan celana jeans yang kupakai. aku sempat terdiam beberapa saat, begitu pula dengan pengendara mobil itu. kemudian aku memberanikan diri untuk menghampirinya. ternyata seorang perempuan. dan dari penampilannya, sepertinya umurnya tidak jauh beda denganku.

"listen, i'm very sorry, but i'm in a REAL hurry. if you want anything, you can find me here." kataku sambil menyerahkan kartu namaku kepada perempuan itu.

kemudian aku melanjutkan berjalan ke MIT Medical Center. hmm.. let's see.. emergency.. ah, ini dia.. harusnya ada lobby di sekitar sini. setelah berjalan sedikit aku menemukan lobby bagian emergency.

"excuse me, how may i help you?" kata suster yg sedang jaga.

"right, umm, i am looking for a person named Amelie, Amelie Ashcroft, i believe she got an accident just not long ago. i'm not sure that she was taken here though, so basicly i just want to check, because this is the nearest place that she could have been brought to.." jelasku.

"please hold on a moment." kata suster itu.

kemudian si suster itu menyibukkan dirinya dengan telepon. entah siapa yang dihubunginya, tapi aku yakin dia sedang membantuku mencari Amelie. oh shit. by the way, disini dinginnya minta ampun. ah, aku lupa membawa jaketku. sepertinya tertinggal di cafe tadi. ugh. aku hanya bisa mengusap2 lenganku sambil melingkarkannya di depan dadaku untuk meng-counter dinginnya AC di MIT Medical Center. dammit. kenapa sih mereka selalu pasang AC dingin2. dasar bule.

"well, you were lucky, umm sort of.. in any case, she was indeed brought to here." kata si suster jaga itu.

"really? so where is she now?" tanyaku.

"i believe she's still in the emergency room. i'm sorry i don't have any information on which room she might be, but you can wait for her at the waiting room. just past this corridor, turn right, and you'll see a waiting room there." jelas suster itu.

"thank you. thank you very much." kataku.

"your welcome." kata si suster.

aku berjalan menyusuri koridor, kemudian menemukan ruang tunggu yang dikatakan oleh si suster tadi. ok, sekarang waktunya mencari dimana Amelie. satu persatu aku mengintip ke jendela kamar, berharap bisa menemukan Amelie di salah satu kamar itu. dari jendela kamar pertama terlihat seorang laki2, sepertinya sedang bersama anaknya. hmm bukan. aku melanjutkan ke jendela kamar kedua. dammit. tirainya tertutup. sial. aku harap itu bukan Amelie. karena kalau tirainya tertutup pasti sesuatu yang gawat sedang terjadi di kamar itu. hey, makanya disini namanya Emergency Room kan? hmmmh.. aku meninggalkan jendela kamar kedua, untuk saat ini, mungkin nanti akan kulihat lagi. lanjut ke jendela kamar ketiga. ada seorang perempuan disana, hmm.. hanya terlihat dari belakang. sepertinya sedang duduk di atas kasur. tak ada dokter disana, jadi mungkin perempuan ini sedang menunggu dokternya. hmm? aku sempat berarap bahwa perempuan itu adalah Amelie. bukan hanya aku menemukan dia, tapi juga berarti tidak ada cedera serius yang dialaminya. buktinya sekarang saja dia sudah bisa duduk2 santai di atas kasur sambil menunggu dokternya. oh, dokternya masuk ke kamar. ah, dia berpaling ke arah sini.. aaahhh.. bukan Amelie ternyata. aku tak bisa menahan kekecewaanku. apalagi setelah melihat kamar ke empat, yang tirainya juga ditutup. mungkin saat ini aku hanya bisa menunggu di waiting room ini. semoga saja tidak terjadi apa2 pada Amelie. well, ngga mungkin juga sih, ngga terjadi apa2. at least kalau memang terjadi apa2, mudah2an tidak terlalu parah.

come to think about it.. untung barusan aku juga ngga kenapa2. hampir saja aku dibawa kemari, kalau mobil tadi itu menabrakku, sudah pasti aku akan dibawa juga kemari. ngga kebayang deh kalau aku juga sampai dibawa kesini. aku melihat sekeliling, tentunya masih sambil mengusap2 lenganku, dinginnya masih menusuk sampai tulang. pantas saja, ACnya ada dimana2. no wonder it's so cold here. hmm? what's that? aku melihat peringatan, gambarnya seperti handphone dan ada tanda silang nya, kalau di Indonesia, seperti tanda dilarang parkir, tapi huruf P nya diganti gambar handphone. oh iya, aku mengeluarkan handphone ku. lebih baik aku mengganti profile nya jadi silent, sebelum dia berdering dan aku dikeluarkan dari ruangan ini karena membuat onar, hahaha. lho? ternyata profile nya sudah silent. hey. 2 missed calls? pantas aku tak sadar.. karena sejak tadi handphoneku sudah aku silent. ah iya. aku ingat, aku membuatnya silent saat bertemu dengan Amelie di cafe, pagi ini. ok, kita lihat siapa yang miss call. 1 dari Daryl. ah, kalau Daryl sih, nanti aja. paling juga nanti dia telepon duluan. 1 lagi? hmm? sepertinya local number, bukan dari Indonesia. ah iya, mungkin pengendara mobil yang tadi. mungkin dia ada perlu denganku. mumpung aku sudah menemukan dimana Amelie, tinggal menunggunya, mungkin aku menunggu diluar saja untuk sementara ini. sekalian merokok, dan menelpon pengemudi mobil yang tadi. lagipula di dalam dinginnya tidak normal, brrr. sesampainya di luar MIT Medical Center, aku menelpon nomor yang tadi.

"hello, this is Brandon Ruffian speaking.. i believe you just called to this number, am i right? how can i help you?" kataku.

"yes, i did called. this in Nikki speaking. Nikki Danielle Ambersong." jawab suara di seberang sana.

No comments: