Wednesday, September 20, 2006

kebahagiaan sebuah permen

sebuah permen yang terbungkus rapi. ia tak pernah tahu kapan kita akan mengambilnya. kubuka bungkusnya. kumasukkan ke dalam mulut.

manis..
perasaan ini seperti pernah kurasakan sebelumnya.
kebahagiaan saat menghisap permen.
ingin terus kurasakan.

permen itu menangis.
menangis karena terkikis.
dilumat lidah.
diguyur air liur.
namun tetap dapat memberiku kebahagiaan yang kurasakan.

makin kuhisap.
makin terkikis.
namun tetap terasa manis.
makin menipis.
hingga lama kelamaan habis.

di akhir adanya.
permen itu masih terasa manis.
masih memberiku kebahagiaan yang sama.
perasaan bahagia ini bukan sesaat.
tapi akan tetap ada sampai nanti aku menghisap permen lagi.

bukan permen itu.
karena permen itu sudah habis.
tapi permen yang lainnya.
karena aku masih bisa membeli sebungkus setiap harinya.
aku ingin merasakan kebahagiaan ini seperti saat aku menghisap permen untuk pertama kalinya.

adakah cinta seperti permen?
yang tak perduli akan sakit yang dirasakannya.
walaupun akhirnya akan hilang.
tetapi ia selalu ingin membuat orang yang disayanginya tersenyum.
sampai nanti ia melihat orang yang disayanginya lagi.
sampai nanti orang yang disayanginya merasakan kembali kebahagiaan saat bersamanya.

bondanrastika@20/9/06 - 289 [ut, pinjem ide "rokok"nya ya..]

No comments: